Pekerja mensortir jamur . |
Muclis tidak pernah berangan-angan hidup dari jamur tiram. Ide membudidayakannya didapat dai petani jamur Wonosobo Jawa Tengah. Berkat kegigihannya berwirausaha akhirnya dia pun sukses jadi petani sekaligus pedagang jamur.
Dalam satu hari dia berhasil memproduksi sebanyak 15 kg jamur dengan harga sekitar p 10 ribu/Kg. Selain itu dia juga menyediakan bibit jamur yang setiap harinya tidak kurang dari 1000 kantor terjual dengan harga Rp 2.700/kantong.
Membudidayakan jamur, kata dia,tidaklah rumit. Mulai pembuatan bibit hingga panen tidak membutuhkan perawatan yang terlalu njlimet. Prosesnya sederhana saja. Petani cukup menjaga kelembaban tempat budidaya.
“Untuk menjaga kelembaban ini saya cukup menyemprotkan air sekali sehari. Kalau cuaca panas dua kali, tapi kalau musim hujan, cukup satu kali. Waktu yang dibutuhkan mulai awal hingga panen juga tidak terlalu lama, hanya sekitar 1 bulan saja,” kata Muclis.
Karena itu, usaha budidaya jamur tiram ini praktis tidak ada kendala. Yang penting proses sterilisasi kantong tempat bibit jamur dan menjaga kelembaban tempat budi daya tiram tersebut. (bdh)
No comments:
Post a Comment