Asyiknya bergobak-sodor ria. |
Animo pelajar untuk mengikuti lomba tersebut ternyata sangat tinggi meskipun kini olahraga gobok sodor hampir dilupakan orang dan nyaris punah dengan sendirinya, dari data di Kantor Pemuda dan Olahraga Pemkab Jember menyebutkan setidaknya 21 tim pelajar putriakan dipastikan berlaga dalam lomba gobak sodor.
Dalam penjelasan Drs.Rahman Subagyo, MSi Kasi Pembinaan dan Pengembangan Kantor Pemuda dan Olahraga Pemkab Jember mengungkapkan, kegiatan tersebut mengacu pada aturan UU Kepemudaan, dimana dalam UU itu disebutkan pemuda adalah mereka berusia 16 sampai 30 tahun.
Diangkatnya pamor gobak sodor ke permukaan untuk dikenalkan kembali kepada masyarakat tentunya bukan tanpa alasan, mengingat olahraga non prestasi seperti gobak sodor adalah merupakan kewenangan dari Kantor Pemuda dan Olahraga Pemkab Jember..Gagasan mengadakan lomba gobak sodor bagi pelajar rupanya disambut baik oleh sekolah, bahkan ada keinginan agar kegiatan serupa diadakan setiap tahun sebagai upaya melestarikan aset olahraga tradisional.Tidak hanya itu saja, sejak setahun lalu beberapa sekolah di berbagai kecamatan di Jember, ternyata sudah memasukan olahraga tradisional bagian dari kegiatan ekstrakurikuler, diantaranya di Kecamatan Ledokombo, Mayang, Kalisat serta Sukowono.
“Lomba gobak sodor ini merupakan bentuk perhatian dari Pemkab Jember untuk melestarikan olah raga tradisional, dimana olahraga tersebut dulunya pernah mengalami masa kejayaan.Dalam lomba ini nantinya akan ikuti oleh tim gobak sodor pelajar putri utusan dari berbagai kecamatan, selama ini gobak sodor memang banyak dimainkan oleh kaum wanita karena itu Kantor Pemuda dan Olahraga Kabupaten Jember setelah mengkhususkan lomba ini untuk tim pelajar putri.Harapannya kedepan gobak sodor sebagai olahraga tradisional dapat kembali dicintai oleh masyarakat khususnya pelajar, saat ini keberadaan olahraga trsadisional kurang begitu dikenal dan cenderung dilupakan sehingga semakin terpinggirkan.Dalam waktu dekat Kantor Pemuda dan Olahraga Pemkab Jember akan menggandeng dinas pendidikan, tidak menutup kemungkinan gobak sodor bisa dijadikan kegiatan ekstra kurikuler di sekolah, “ungkap Rahman.
Kalau gagasan untuk menjadikan gobak sodor sebagai kegiatan ektra kurikuler sekolah bisa terlaksana, setidaknya akan menghidupkan kembali olahraga tradisional di Kabupaten Jember.Apalagi saat ini generasi muda dalam hal ini pelajar kurang mengenal gobak sodor, mereka lebih memilih dan menyukai olahraga lain seperti futsal dan saat ini tengah digandrungi oleh masyarakat.Maka tidak ada salahya bila olahraga tradisional tersebut perlu disosialisasikan kepada masyarakat, salah satunya dengan mengadakan lomba gobak sodor pelajar putri.Sementara itu lupaya mengadakan lomba gobak sodor untuk melestarikan olahraga tradisional, ternyata direspon positif oleh Plt Kabag Humas Pemkab Jember Drs.Joko Soponyono, MSi dan dirinya sangat mendukung hal tersebut apalagi kalau gobak sodor bisa diterima oleh sekolah untuk dijadikan kegiatan ekstra kurikuler.(hh)
No comments:
Post a Comment