SUARA DESA-Sumenep - Sebanyak 413 balita kurang gizi di empat kecamatan kabupaten Sumenep, yakni Kecamatan Saronggi, Kalianget, Bluto, dan Batang-batang, mendapat bantuan asupan makanan dari DPC PDI Perjuangan Sumenep, dan Said Abdullah Institute (SAI).
Pembina SAI, MH. Said Abdullah menjelaskan, berdasarkan hasil penelusuran tim dari SAI, didapati 413 balita di empat kecamatan yang dinyatakan kurang gizi. "Jumlah itu tidak sedikit lho. Padahal, balita itu masa depan kita. Anak-anak bangsa kita. Makanya kami peduli," katanya.
Said Abdullah yang juga anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan memaparkan, meskipun penanganan balita kurang gizi bukan mutlak tugasnya, namun melihat fakta di lapangan, pihaknya terpanggil untuk ikut membantu menangani kasus kurang gizi. "Ini bentuk kepedulian kami. Karena angka balita kurang gizi di Sumenep ini cukup besar. Jadi kami pun terpanggil untuk ikut membantu menangani," ujarnya.
Pemberian bantuan makanan tambahan tersebut, Selasa (01/11/11) diberikan secara simbolis pada 99 balita kurang gizi, masing-masing 45 balita dari Kecamatan Kalianget, dan 54 balita dari Kecamatan Saronggi.
Said mengungkapkan, berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas, untuk balita kurang gizi yang mendapat asupan makanan tambahan secara rutin, rata-rata per bulan berat badannya menunjukkan peningkatan. "Ini akan terus dilakukan, sampai balita-balita kurang gizi ini mampu mencapai berat badan normal anak seusianya," terangnya.
Para balita kurang gizi tersebut mendapat paket bingkisan berisi makanan tambahan (biskuit), dan uang tunai Rp 225 ribu. [BJ]
Pembina SAI, MH. Said Abdullah menjelaskan, berdasarkan hasil penelusuran tim dari SAI, didapati 413 balita di empat kecamatan yang dinyatakan kurang gizi. "Jumlah itu tidak sedikit lho. Padahal, balita itu masa depan kita. Anak-anak bangsa kita. Makanya kami peduli," katanya.
Said Abdullah yang juga anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan memaparkan, meskipun penanganan balita kurang gizi bukan mutlak tugasnya, namun melihat fakta di lapangan, pihaknya terpanggil untuk ikut membantu menangani kasus kurang gizi. "Ini bentuk kepedulian kami. Karena angka balita kurang gizi di Sumenep ini cukup besar. Jadi kami pun terpanggil untuk ikut membantu menangani," ujarnya.
Pemberian bantuan makanan tambahan tersebut, Selasa (01/11/11) diberikan secara simbolis pada 99 balita kurang gizi, masing-masing 45 balita dari Kecamatan Kalianget, dan 54 balita dari Kecamatan Saronggi.
Said mengungkapkan, berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas, untuk balita kurang gizi yang mendapat asupan makanan tambahan secara rutin, rata-rata per bulan berat badannya menunjukkan peningkatan. "Ini akan terus dilakukan, sampai balita-balita kurang gizi ini mampu mencapai berat badan normal anak seusianya," terangnya.
Para balita kurang gizi tersebut mendapat paket bingkisan berisi makanan tambahan (biskuit), dan uang tunai Rp 225 ribu. [BJ]
No comments:
Post a Comment