Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pedagang Batu Pilih Swadaya

Thursday, November 24, 2011 | 00:13 WIB Last Updated 2011-11-23T17:15:02Z
Kondisi Pasar Batu
BATU-Gara-gara tidak segera diperbaiki oleh pemerintah, para pedagang di Pasar Besar Kota Batu memilih 'urunan' dan mengerjakan dengan bergotong-royong untuk memperbaiki jalan yang rusak dipasar tersebut. Dimana, pada saat musim hujan seperti sekarang kondisi jalanan diarea pasar itu becek dan banyak lumpur.

Salah satu pedagang di pasar itu, Sunardi mengaku hasil urunan pedagang mendapatkan Rp 4 juta dan para pedagang harus rela tidak berjualan seharian untuk melakukan gotong royong dipasar itu.  "Kami tidak kerasan dengan keadaan pasar yang kotor dan becek, daripada menunggu bantuan lama lebih baik kita swadaya saja," kata Sunardi, pedagang gado-gado di sela-sela kerja Rabu (23/11).

Dia ungkapkan, karena kondisi pasar yang becek dan kotor itu membuat pembeli enggan masuk pasar. Oleh karena itu, inisiatif yang dilakukan para pedagang itu lebih menekankan kepada pengaruh pembelian atau supaya dagangannya tetap seperti hari sebelumnya.

Urunan itu diambil sejak seminggu lalu, sampai dengan Rabu (23/11) untuk unit 2 menghasilkan Rp 4 juta. Hasil urunan itu digunakan untuk mengecor area jualan sepanjang 120 meter dengan lebar 4 meter.
Dikatakan Sunardi, bukan hanya unit 1 dan 2 yang kondisi jalan rusak, namun hampir di seluruh pasar. "Karena itu sedikit demi sedikit akan kami bangun sendiri," ujarnya.

Diceritakannya, musim hujan seperti ini membuat pasar sangat becek, air tergenang dimana-mana, dan bau menyengat dari sampah pasar selalu mengganggu pedagang juga pembeli. Beberapa kali, pedagang sudah mengajukan bantuan perbaikan pasar kepada UPTD. "Namun sampai saat ini belum ada tindakan sama sekali,"ujarnya.

Terpisah, Siti Yatipah (50), pedagang sayur-mayur menuturkan, banyak masyarakat yang mengeluh berbelanja di pasar Batu. "Apalagi kalau musim hujan, pasar becek jadi masyarakat malas ke pasar," ujar perempuan yang menjadi pedagang sejak remaja ini.

Karena itu, dengan perbaikan  jalan pasar ini, Yatipah berharap masyarakat tidak enggan lagi berbelanja di pasar. "Karena tempatnya sudah lumayan bagus, semoga masyarakat juga nyaman," harapnya.
Dibeberkan Yatipah, musim kemarau penjualanya mencapai Rp 200.000 per hari. Tetapi musim penghujan ini, pemasukannya hanya Rp 100.000 per hari. "Kalau tidak diperbaiki, jelas pedagang akan mati,"tukasnya.

Sementara itu, Suprianto, Kepala UPTD Pasar Besar Batu menjelaskan, permintaan perbaikan jalan sudah diajukan, namun hingga saat ini memang belum ada keputusan. "Kami miris melihat mereka memperbaiki jalan dengan uang sendiri, karena pasar ini adalah asset Pemkot," jelas Suprianto.

Namun apa boleh buat, desakan para pedagang untuk memperbaiki jalan pasar tidak bisa dibendung lagi. Karenanya, tambah Suprianto, pihaknya juga tidak bisa melarang. "Kami katakan sudah diajukan, tapi mereka terus mendesak," ujarnya.
Kedepan, Supriyanto berharap, permintaan perbaikan jalan yang sudah diajukan ke Dinas perdagangan Kota Batu segera terealisasikan. "Kami hanya menyampaikan itu. Masalah diputuskan tergantung pimpinan," pungkasnya. (jun) 

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update