PONOROGO – Sejumlah warga mengaku resah dengan keberadaan tiang listrik yang masih menggunakan bambu di depan rumah mereka. Mereka takut bambu tersebut lapuk dan roboh saat diterjang hujan dan angin. Apalagi kabel PLN itu juga menyeberang jalan raya.
Tak tanggung-tanggung, tiang bambu yang jumlahnya belasan itu berada di dua desa, yakni Desa Babadan di Kecamatan Babadan dan Desa Pintu di Kecamatan Jenangan.
Menurut Sendi (65), salah satu warga, tiang listrik dari bambu itu telah terpasang sejak tahun 2010 silam. “Walaupun saya belum pasang listrik, tapi takut dengan kabel yang berada diatas yang tiangnya hanya dari bambu,” ungkapnya, kemarin.
Menangggapi hal ini, Moh. Agus Setiawan, Komisi D Anggota DPRD setempat, mengatakan, tiang listrik dari bambu dapat membahayakan warga sekitar. Apalagi, terdapat kabel listrik yang menyeberang jalan. “Kami berharap PLN segera membenahi dan menyelesaikan permasalahan ini, karena sudah meresahkan kenyamanan warga,” katanya.
Politisi dari PKS itu juga menyoroti pemutusan sepihak aliran listrik di rumah warga dengan alasan keamanan. Menurut Agus, seharusnya mulai awal rekanan yang menangani dan mengalirkan listrik ke rumah-rumah warga bertanggung jawab penuh. “Kalau aliran listrik diputus karena masih menggunakan tiang bambu, seharusnya pihak rekanan yang memasang dulu mengganti dengan tiang dari besi,” lanjutnya. (dm/mar)
Tak tanggung-tanggung, tiang bambu yang jumlahnya belasan itu berada di dua desa, yakni Desa Babadan di Kecamatan Babadan dan Desa Pintu di Kecamatan Jenangan.
Menurut Sendi (65), salah satu warga, tiang listrik dari bambu itu telah terpasang sejak tahun 2010 silam. “Walaupun saya belum pasang listrik, tapi takut dengan kabel yang berada diatas yang tiangnya hanya dari bambu,” ungkapnya, kemarin.
Menangggapi hal ini, Moh. Agus Setiawan, Komisi D Anggota DPRD setempat, mengatakan, tiang listrik dari bambu dapat membahayakan warga sekitar. Apalagi, terdapat kabel listrik yang menyeberang jalan. “Kami berharap PLN segera membenahi dan menyelesaikan permasalahan ini, karena sudah meresahkan kenyamanan warga,” katanya.
Politisi dari PKS itu juga menyoroti pemutusan sepihak aliran listrik di rumah warga dengan alasan keamanan. Menurut Agus, seharusnya mulai awal rekanan yang menangani dan mengalirkan listrik ke rumah-rumah warga bertanggung jawab penuh. “Kalau aliran listrik diputus karena masih menggunakan tiang bambu, seharusnya pihak rekanan yang memasang dulu mengganti dengan tiang dari besi,” lanjutnya. (dm/mar)
No comments:
Post a Comment