Aksi warga Desa Ngadirejo |
Kasus yang diangkat dalam protes tersebut di antaranya soal penebangan puluhan kayu di Tempat Pemakaman Umum (TPU) tanpa seijin warga. Juga persoalan bantuan beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang diduga disunat. Akhirnya jatah raskin itu berkurang karena tiap bantuan turun. Kasun dituding selalu mengambil tiga sak beras.
Persoalan kartu Jamkesmas yang seharusnya diberikan pada warga miskin juga dimunculkan. Kasun dituding tidak membagikan kartu tersebut. Dan yang paling fatal adalah bantuan benih kedelai dan padi yang tidak dibagikan kepada kelompok tani, namun justru dijualbelikan.
Aksi protes tersebut tidak hanya diikuti kelompok pemuda saja, namun para ibu rumah tangga pun ikut turun ke jalan menyampaikan aspirasi kepada Muspika yang hadir dalam forum penyampaian protes di balai Desa Ngadiboyo. Tak puas melakukan aksi di balai desa selama dua jam lebih, puluhan warga dengan membawa atribut demo bertuliskan 'Kasun harus turun' diteruskan ke rumah Kasun dengan menumpang truk dan puluhan sepeda motor. Di halaman rumah Kasun, warga menunjukan barang bukti berupa gelondongan kayu yang sudah ditebang.
"Tuntutan warga sangat beralasan. Selama 15 tahun Kasun Panut menjabat, banyak penyelewengan yang merugikan warga," ujar Suparmin, koordinator demo sembari mengancam akan melakukan demo lebih besar lagi jika Kasun tak juga mundur.
Sementara menurut keterangan Kasun Ngadirejo, Panut, tudingan yang ditunjukan kepadanya perlu ada pembuktian lewat jalur hukum. "Kalau memang dalam proses hukum saya terbukti melanggar, maka saya legowo turun dari jabatan. Saya tidak akan melawan," tandasanya.
Sekadar diketahui, protes warga tersebut belum berhasil menurunkan Kasun turun dari jabatannya. Menurut Camat Rejoso, Hariyanto kepada Duta, kasus ini biar ditangani oleh pihak berwajib. “Keputusan Kasun apakah dia bersalah atau tidak, kita tunggu hasil penyidikan polisi," tegasnya. (dm)
No comments:
Post a Comment