Warga menutup sendiri galian SPAM. |
MADIUN - Sejumlah warga di Dusun Karangasem, Desa Karangrejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, menggeluhkan penutupan bekas proyek galian pipa yang terkesan asal-asalan. Proyek itu berupa Saluran Pengembangan Air Minum (SPAM) dari APBN senilai Rp 15 miliar. Bekas galiannya sekadar diuruk tanah bekas galian dan tidak dipadatkan.
"Seharusnya, tanah diuruk pada bekas galian dipadatkan, kemudian diberi pasir di atasnya," ujar Langgeng, salah satu warga, Kamis (10/11).
Saat musim hujan tiba, tambahnya, bekas galian ini membahayakan warga, dari yang berjalan kaki hingga yang naik mobil. Sejumlah warga pernah terpeleset saat melewati jalan sekitar bekas galian pipa tersebut.
Keluhan warga juga terkait paving. Hal itu disampaikan Ny Marsini. Sebelumnya ada paving menuju rumahnya. Begitu proyek galian selesai, paving tidak dipasang dan becek.
"Saya hanya minta paving dipasang kembali seperti semula oleh kontraktor atau penggarap proyek. Tapi, nyatanya mereka menutupi bekas galian asal-asalan dan membiarkan begitu saja paving tergeletak berserakan," ujarnya.
Proyek dikerjakan PT Lepen Kencana Utama (LKU) Jakarta sejak sebelum lebaran dan berakhir awal Nopember lalu. "Agar tidak terjadi insiden bagi masyarakat, kami melakukan kerja bakti berupa pemadatan, untuk mengurangi becek," ujar Joko, warga lainnya.
Warga juga sepakat meminta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Madiun menegur keras penggarap proyek lalu secara serius memperbaiki lingkungan bekas galian pipa itu.
Sementara itu, Dirut PDAM Kabupaten Madiun, Subyantoro, ketika dihubungi melalui ponselnya, menyatakan belum mengetahui soal itu. "Coba nanti dicek ke lapangan. Maaf saya masih ada acara, untuk konfirmasi lain besok saja," ujarnya singkat. (dm/ag)
No comments:
Post a Comment