Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Atap Kelas SD di Jember Ambruk

Friday, December 2, 2011 | 02:48 WIB Last Updated 2011-12-01T19:49:56Z
ilustrasi
   JEMBER - Atap ruang kelas di SD Negeri Ampel 2 Kecamatan Wuluhan ambruk, Kamis (1/12). Akibatnya, tujuh siswa dilarikan ke Puskesmas namun tak ada korban jiwa.

    Tujuh siswa yang dilarikan ke puskesmas duduk di kelas VI, yakni Milasari, Wulan, Imroatul, Ella, Nia, Puput  dan Mega. Sebelum pelajaran dimulai pukul tujuh pagi, para siswa itu masuk kelas lebih dulu untuk mengerjakan pekerjaan rumah Matematika. Mendadak atap ambruk. Milasari menangis syok melihat atap ruang kelas ambruk. "Alhamdulillah tak ada yang luka-luka serius," kata Kepala SDN Ampel 2, Anwar. Ruang kelas 4 dan 5 akhirnya juga dikosongkan sementara waktu, karena takut ambruk juga.

    Sekolah tersebut adalah sekolah instruksi presiden (inpres) yang didirikan tahun 1975. "Kami sudah mengajukan rehab ke Dinas Pendidikan Jember," kata Anwar.

    Sementara itu, kejadian tersebut membuat para wali murid khawatir. Begitu mendengar ada peristiwa itu, para wali murid mendatangi sekolah untuk mengetahui kejadian sebenarnya. "Saya khawatir," kata Ny Anik.

    Sementara itu, banjir bandang di Kecamatan Kalisat menewaskan seorang bocah berusia sebelas tahun. Banjir tahun ini tidak seperti biasanya. Data yang dilansir Palang Merah Indonesia Jember, Kamis (1/12) lalu, menyebutkan, selain seorang anak hanyut terbawa banjir, satu buah dapur rusak dan delapan rumah yang dihuni 36 jiwa kemasukan lumpur setinggi mata kaki. "Banjir terjadi Rabu malam (30/11)," kata Yunus, petugas dari PMI.

    Hujan deras yang terjadi sejak siang hingga sore hari menyebabkan sungai kecil di Dusun Tempuran, Desa Kalisat, Kecamatan Kalisat meluap hingga jalan. Saat itu, Bayu, siswa SDN Kalisat 1 tengah bersepeda bersama seorang kawannya.

    Bayu sudah diingatkan warga sekitar agar tak nekat bersepeda di jalan yang dipenuhi luberan air sungai yang deras. Akhirnya, ia terbawa arus yang kuat. "Informasi warga, tak pernah sebelumnya terjadi luapan banjir sederas ini," kata Kepala Kepolisian Sektor Kalisat, Ajun Komisaris Yatno Mardi.


    Pencarian Bayu dilakukan oleh tim gabungan SAR dan PMI. Mayat Bayu ditemukan di Dusun Kasengan, Desa Gumuksari, sekitar pukul 21.30. Banjir juga merusak jembatan dan memutus akses jembatan. Sebagai langkah darurat, PMI memberikan bantuan 120 kilogram beras dan lima dos mie instan kepada korban banjir. * bjt

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update