Kondisi jembatan Ngele |
MADIUN--Jembatan di Desa Ngale, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, ambles. Akibatnya, akses utama warga yang menghubungkan desa tersebut dengan Desa Krebet, Desa Sepreh dan Desa Klempun, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, terancam terputus. Warga pun takut melintasinya.
Sunyoto (35), salah satu warga Ngale, mengatakan, jembatan di desanya ambles akibat plengsengan dan talud jembatan di bawahnya ambrol. "Amblesnya sudah setahun lalu. Sampai sekarang belum ada perbaikan," ujar Sunyoto Kamis (1/12).
Dia juga menambahkan,intensitas hujan yang turun pada minggu-minggu ini juga mengakibatkan pondasi pada tengah jembatan ambles sepanjang 1 meter,akibatnya kondisi jembatan terlihat seperti huruf “V”.
“Jika banjir besar datang, warga sudah tidak berani melewati jembatan tersebut, karena jika melintas, jembatan terasa goyang. Takut Mas jika sewaktu-waktu jembatan putus,” ujar Sunyoto.
Perangkat Desa Ngale sudah melaporkan peristiwa itu kepada Pemerintah Kabupaten Madiun. Jembatan dengan panjang 23 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 10 meter tersebut merupakan akses utama warga setempat. Akibat kejadian itu, sebagian warga desa yang akan pergi ke pasar maupun berangkat ke sekolah terpaksa harus memutar sejauh 3 kilometer melewati Desa Krebet.
"Warga yang tak berani lewat harus memutar ke desa tetangga sejauh 3 kilometer," ujar Kepala Desa Ngale, Atik Prihartatik.
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Kabupaten Madiun, Widodo, mengatakan pihaknya, hingga kini sudah mengajukan anggaran perbaikan pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana( BNPB). "Hingga sampai saat ini pengajuan perbaikan jembatan pada BNPB juga belum terealisasi, jadi masyarakat juga harus bersabar,” ujarnya.
Widodo mengaku saat ini sudah tidak ada dana perbaikan lagi. "Dari anggaran APBD Kabupaten Madiun sendiri juga tidak ada,” katanya.
Menurut dia, pihaknya sudah meminta kepada perangkat desa agar jembatan ditutup sementara. "Kami sudah meminta ke kepala desa setempat agar jembatan itu ditutup dan tidak boleh dilalui karena membahayakan," ujar Widodo.
Dari pantauan Duta, sedikitnya ada enam jembatan yang mengalami kerusakan dan hingga kini belum diperbaiki Pemkab Madiun, yakni jembatan Serut Sewu, jembatan di Desa Wonorejo, jembatan di Desa Jatirejo, jembatan di Desa Duren, dan jembatan di Desa Kebonsari. (dm/ari)
No comments:
Post a Comment