Memerangi nyamuk. |
KEDIRI - Pemkot Kediri memperluas areal untuk program fogging atau pengasapan untuk mengantisipasi penyakit Demam Berdarah (DB) dan penyebarannya. Fogging dari semula hanya 100 meter dari lokasi temuan penderita penyakit demam berdarah, kini menjadi radius 200 meter. Akhir-akhir ini serangan penyakit demam berdarah memang semakin tinggi dan diperlukan antisipasi agar penyakit mematikan tersebut tidak semakin menyebar.
Perluasan ini diharapkan dapat lebih menekan serangan atau perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti. “Sehingga serangan DB tidak semakin besar,” kata Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri, Rizal Amin.
Selain memperluas radius untuk penyemprotan, tambah Rizal, Dinkes juga tidak menunggu hingga terjadinya atau serangan DB. Sekarang ini agenda penyemprotan tidak harus ada penemuan kasus. "Jika ada permintaan, kami siap melakukan penyemprotan. Kalau dahulu harus ada kasus, baru disemprot,” katanya.
Saat ini stok malathion, yaitu obat fogging, kata Rizal tersedia banyak di kantor Dinkes. Anggaran pembelian malathion juga sudah disediakan pada APBD 2012. Namun temuan kasus DB pada Januari 2012, belum ada.
Sementara total kasus pada 2010 dan 2011 terjadi penurunan cukup signifikan. Pada 2010 terdapat sebanyak 637 kasus dan kenaikannya terjadi pada Januari, yaitu sebanyak 53 kasus. Pada Februari sebanyak 167 kasus, Maret sebanyak 174 kasus dan April sebanyak 66 kasus. Sementara total kasus DB pada 2011 turus sangat drastic, yaitu hanya sebanyak 67 kasus. Pada Januari sebanyak 17 kasus, Februari hanya 6 kasus, Maret turun lagi hingga hanya 2 kasus dan pada April naik lagi menjadi lima kasus.
Diperkirakan, siklus lima tahunan yang biasa terjadi pada kasus DB, saat ini sudah mulai stabil. Pada musim hujan pada 2012 ini, jumlah temuan kasus DB juga tidak banyak. “DB memang ada siklusnya. Pada lima tahunan, serangan DB bisa menjadi luar biasa. Namun pada 2012 ini, kasus DB saya kira sama dengan 2011,” katanya. Diperkirakan kenaikan serangan DB terlihat pada Februari-Maret. (dm/sbc)
No comments:
Post a Comment