Warga mengungsi. |
GRESIK - Keganasan Bengawan Solo ternyata merembet ke aliran Bengawan yang ada di Desa Tirem Enggal Kecamatan Dukun. Desa yang tiap tahun menjadi langganan banjir ini pun mulai panik karena ketinggian air Bengawan sudah peres dan sewaktu-waktu bisa meluap dan menggenangi rumah warga. Akibatnya, puluhan warga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi bengawan terpaksa mengungsi dan meninggalkan rumah yang mereka cintai.
"Sedikitnya sudah ada 15 rumah dengan puluhan jiwa terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya, sanak famili, maupun tetangga dekat mereka yang lokasinya jauh dari Bengawan. Sampai hari ini, sudah hampir satu minggu mereka meninggalkan rumahnya sendiri yang telah mereka tempati puluhan tahun lamanya," ungkap Kepala Desa (Kades) Tirem Enggal Kecamatan Dukun sembari berharap agar pemerintah setempat dan instansi terkait lainnya segera turun tangan sebelum banjir benar-benar menimpa warga desanya.
Menyikapi kondisi tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, Hari Sucipto, mengatakan, musibah ancaman banjir yang menimpa Desa Tirem Enggal tersebut sudah diketahui Bupati. Untuk itu, Bupati Gresik Sambari Halim telah memerintah BPBD untuk secepatnya melakukan tanggap darurat guna mengantisipasi terjadinya banjir. "Begitu menerima laporan, Pak Bupati langsung memerintahkan BPBD untuk melakukan antisipasi guna menyelamatkan warga dari bencana banjir," ujar Hari yang juga mantan Kadishub dan Kadisperindag Pemkab Gresik ini.
Lebih lanjut mantan Sekwan DPRD Gresik ini menjelaskan, pihaknya telah turun langsung ke lokasi guna melakukan upaya tanggap darurat. "Berdasarkan hasil pengecekan di lokasi, kami secepatnya akan membuatkan tanggul dari karung yang berisi pasir atau tanah liat guna mencegah masuknya air ke rumah warga. Selanjutnya, kami juga akan melakukan upaya tanggap darurat lainnya guna mengantisipasi melubernya air Bengawan Solo," tandasnya serius. (dm/dik)
No comments:
Post a Comment