M. Nuh |
M. Nuh yang kemarin datang ke Pacitan menegaskan, tinggal selangkah lagi proses pabrikasi dari mobil berkapasitas 1.500 cc tersebut akan terlaksana. "Kita perlu melakukan kerjasama dengan pihak swasta dan BUMN. Menteri Perindustrian dan Menteri Keuangan pun siap mendukung produksi hasil karya anak bangsa itu," kata Mendikbud, sesaat setelah memberikan pembinaan kepada himpunan pendidik anak usia dini dan insan pendidikan di aula Pendopo, Pemkab Pacitan, Sabtu (7/1).
Mantan Rektor ITS itu mengatakan, sebenarnya proses menuju komersialisasi mobil Kiat Esemka tersebut sudah masuk tahap III. "Selangkah lagi, masuk tahap IV. Tinggal menyelesaikan semua tahapan uji teknisnya saja," jelasnya.
M Nuh membeberkan, uji sistem secara menyeluruh masih terus dilakukan. Termasuk komponen-komponennya, apakah lolos SNI atau tidak. "Emisi gas buangnya bagaimana, apakah sudah sesuai standar minimal yang ditentukan atau belum," lanjut ia.
Setelah semua uji teknis tersebut selesai, baru pada tahapan komersialisasi. Pada tahap ini, M Nuh mengatakan, perlu proses pabrikasi. "Jadi mustahil ketika sudah masuk tahap komersial, produksinya hanya satu demi satu. Karena itu perlu adanya proses pabrikasi. Mungkin tahun depan akan dilaksanakan, setelah semua uji sistem tersebut selesai," tukasnya.
Mendikbud juga tidak mempersoalkan bila karya anak bangsa itu akan dijadikan komoditas pencitraan dari pihak mana pun. Yang terpenting, mobil tersebut bisa membuka spektrum baru dari kendaraan-kendaraan pada umumnya. "Yang jelas, mobil itu harus ada yang pakai. Mustahil kan bisa berjalan, kalau tidak ada yang membeli. Siapa saja silakan, bisa memakainya kok," tandas Mendikbud.
Dalam serangkaian kunjungan kerjanya ke Pacitan, M. Nuh bersama Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf dan Rektor Unnes, Mardiono, sebelumnya juga menyempatkan diri "nandur bareng" Bupati Indartato dan jajarannya di bumi perkemahan Pancer Door. Kegiatan itu sebagai simbol peringatan pencanangan penanaman sejuta pohon.
Di sisi lain, M Nuh juga berharap apa yang sudah dilakukan siswa SMK di Solo itu bisa dikembangkan di Pacitan. Salah satu upayanya, ia berjanji akan mendirikan Community College (CC) di Pacitan. Nuh mengatakan, tahun ini, keinginannya mewujudkan SMK model tersebut bakal terlaksana. "Sekarang masih proses tender. Yang jelas, tahun ini sudah dimulai pembangunannya," katanya.
Selain di Pacitan, CC juga akan didirikan di Palembang. Dengan begitu, harapan pemerintah menciptakan tenaga kerja berketerampilan khusus bisa terwujud. "CC nantinya akan menampung siswa-siswa SMA dan SMK yang akan dididik dengan keterampilan khusus. Jadi ini bukan seperti SMK model pada umumnya," cetusnya.
Soal pembiayaan, mantan Menkominfo ini mengatakan sudah menyiapkan anggaran Rp 60 miliar. Baik untuk fisik bangunan maupun peralatan penunjangnya. Pun soal lokasi sudah ditentukan berdekatan dengan gedung SMKN 2 Pacitan yang berlokasi di Jalan Walanda Maramis, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan/Kabupaten Pacitan. (dm/yun)
No comments:
Post a Comment