JLS Pacitan Kembali Bergolak

Salah satu sisi JLS.

PACITAN - Sengketa pembebasan lahan Jalan Lintas Selatan (JLS) di Desa Jetak, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, kembali memanas. Sejumlah warga yang lahannya terkena proyek jalan berskala nasional itu masih belum sepakat dengan nilai ganti rugi yang ditawarkan Tim 9 (tim pembebasan lahan).

Sejatinya sudah berulangkali pemkab setempat, dibantu staf kementerian terkait, menempuh upaya mediasi. Namun nyatanya, warga bergeming belum bisa melunak. "Upaya itu sia-sia saja, justru mengalami kemunduran. Sebab keinginan warga tidak pernah ditindaklanjuti oleh pemkab," terang Wakil Ketua DPRD Pacitan non aktif, Handoyo Aji, Senin (9/1).

Presidum Kahmi Pacitan, Moh. Saptono Nugroho, berpendapat, pada prinsipnya pembangunan JLS harus terus berjalan. Sebab, akses jalan nasional itu sangat berkait erat dengan kepentingan dan masa depan Pacitan. Hanya saja, persoalan hukum yang muncul dibalik mega proyek tersebut tetap harus dituntaskan. "Pengeluaran APBD harus dipertanggung jawabkan secara akuntabel dan kredibel," jelas mantan Legislator PKP itu.

Saptono juga menginginkan tuntutan warga soal nilai ganti rugi yang belum pas segera dipenuhi. Namun dia mengakui, pemkab sudah tak mungkin lagi bisa menganggarkan di APBD. "Sebab, pembebasan lahan itu sudah dianggarkan di APBD sebelumnya. Dan mestinya itu sudah cukup," tandasnya. (dm/yun)