Kawah Gunung Ijen |
SITUBONDO - Meski Gunung Ijen statusnya masih siaga level tiga, namun sungai Samir di Desa Bantal, Kecamatan Asembagus yang jadi aliran langsung dari kawah Ijen mendapat perhatian khusus Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Bahkan untuk mengetahui kadar kandungan belerang, aliran sungai yang melewati Desa Bantal, Kecamatan Asembagus dan Desa Sumberrejo, Kecamatan Banyuputih diteliti tim dari BNPB dengan mengambil sampel secara acak. Mulai dari hulu hingga hilir.
BNPB juga melibatkan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, serta petugas dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jakarta. Tim gabungan itu mengambil 14 botol air mineral sebagai sampel air Kali Banyuputih yang akan dibawa ke Jakarta untuk dilakukan penelitian.
Seperti diungkapkan Kepala BPBD Kabupaten Situbondo, Zainul Arifin. “Pengambilan sampel air di aliran sungai Samir itu dilakukan langsung oleh petugas BNPB. Sampel itu langsung dibawa ke laboratorium BPPT di Jakarta untuk dilakukan penelitian soal kandungan belerangnya," kata Zainul Arifin.
Zainul juga mengatakan, Upaya tersebut sangat penting karena berkaitan dengan kesehatan warga. Sebab. hingga saat ini masih banyak warga Desa Bantal dan Desa Sumberrejo yang memanfaatkan air Samir untuk kepentingan sehari-hari. Seperti untuk mandi, mencuci, hingga memandikan ternak.
"Diakui dalam sepekan terakhir ini air sungai Samir memang diketahui tidak banyak perubahan. Yang berubah hanya warnanya saja. Itupun diduga karena akibat tingginya intensitas hujan dalam sepekan terakhir ini. Meski demikian, untuk memastikan tingginya kadar belerang air di sungai Samir, kami harus menunggu hasil penelitian laboratorium yang dilakukan oleh tim BNPB," imbuh Zainul Arifin.
Sementara itu, meski status Gunung Ijen yang berlokasi di Kabupaten Bondowoso itu masih siaga pada level tiga, namun BNPB mengirimkan ratusan paket sembako pada BPBD Kabupaten Situbondo. “Ratusan paket sembako itu mengantisipasi terjadinya bencana banjir, dan angin puting beliung di 14 kecamatan di Situbondo. Jadi bukan paket sembako untuk warga yang sepanjang aliran sungai Samir,” beber Zainul. Sebanyak 500 paket sembako yang langsung digerojok kepada BPBD Kabupaten Situbondo. Masing-masing berisi beras 5 kg, gula 1 kg, minyak goreng 2 liter, mie instan 5 bungkus, kecap botol, 1 pak teh celup dan 1 kaleng sarden. (dm/fat)
No comments:
Post a Comment