Gunung Semeru |
LUMAJANG-Aktivitas vulkanik Gunung Semeru mulai naik. Hal itu bisa
dilihat dari interval jumlah letusan vulkanik yang menunjukkan
tanda-tanda terus meningkat meski secara data seismik menunjukkan
grafik naik-turun.
Hal ini terungkap dari hasil pemantauan rutin petugas vulkanologi Pos
Pemantauan Gunung Api di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan
Candipuro yang disampaikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kabupaten Lumajang.
Dari hasil pemantuaan rutin diketahui, terjadi peningkatan jumlah
letusan vulkanik dari kondisi normal yang mencapai 50-90 kali
letusan dalam setiap harinya. Bahkan, dalam beberapa hari terakhir
letusan vulkanik yang terjadi mencapai 88 kali.
Yang paling sering adalah terjadi peningkatan interval letusan
disertai guguran gempa vulkanik dalam maupun gempa tektonik jauh.
Selama 24 jam terakhir terjadi 61 kali letusan, 2 kali guguran,
2 kali vulkanik dalam dan 2 kali tektonik jauh. Sehari sebelumnya,
terjadi 75 kali letusan, 2 kali guguran, 1 kali gempa vulkanik dalam
dan 2 kali gempa tektonik jauh.
Terkait data kegempaan dan aktivitas Gunung Semeru yang dilansir Pos
Vulkanologi ini, Rochani, Ketua BPBD Kabupaten Lumajang menjelaskan,
jika Gunung Semeru memiliki ciri khas khusus dibanding gunung berapi
lainnya. "Gunung Semeru memiliki kekhasan dengan letusan rutin yang
tidak dimiliki gunung berapi lainnya di Indonesia," ungkapnya.
Jika gunung berapi lainnya, rutinitas letusan bisa berakibat bahaya.
Tapi ini berbeda dengan ciri Gunung Semeru yang ketika letusan jarang
terjadi malah dikhawatirkan berbahaya. "Ini kebalikan dari gunung api
lainnya," ujarnya.
Dikatakannya, kebiasaan rutin sesuai catatan seismograf di Pos Pantau
Gunung Sawur, letusan yang terjadi di Gunung Semeru rutin setiap 45
menit sekali. "Letusan ini akan melontarkan material berupa debu yang
tingginya mencapai seribu meter. Letusan ini yang membawa dampak hujan
abu karena lontaran debu ini terbawa angin dari puncak ke bawah," terangnya.
Rochani juga mengungkapkan, kondisi aktivitas interval letusan di
Gunung Semeru yang telah dilaporkan ke pihaknya, secara keseluruhan
tidak ada peningkatan status vulkanik.
"BPBD Kabupaten Lumajang tetap mengimbau agar warga di sepanjang
lereng Semeru untuk tetap waspada. Sebab, ada kekhawatiran jika
sewaktu-waktu turun awan panas yang meluncur dari puncak," pintanya. (dm/rk)
No comments:
Post a Comment