Mencari ilmu melintasi maut. |
PONOROGO – Musim hujan ini, puluhan pelajar SD di Watu Bonang, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, tampil sangat nekat. Demi tetap bisa bersekolah, mereka terpaksa menantang bahaya. Mereka menyeberangi sungai yang lebarnya belasan meter, arusnya cukup deras, dan kedalaman airnya mencapai paha.
Aksi bondo nekat itu dilakukan karena para pelajar tidak memiliki pilihan lain menuju sekolahnya. Bisa, memang, mereka menempuh jalan memutar, tapi jarak tempuhnya terlalu jauh bagi mereka: lebih dari 6 kilometer.
Kepala Desa Watu Bonang, Bowo Susetyo, mengatakan, puluhan pelajar SD itu menyeberangi sungai tiap hari, baik saat berangkat pagi maupun dan saat pulang sekolah pada siang hari. Ini dilakukan lantaran jarak antara rumah dan sekolah lebih dekat menyeberangi sungai. “Sekolah Dasar Watu Bonang I berada di Dukuh Gulun, sementara pelajar berada di Dukuh Geden. Dan itu adalah sekolah yang terdekat,” ungkapnya, Rabu (18/1).
Bowo menjelaskan, saat kemarau, aliran air sungai memang kecil. Tapi memasuki musim hujan seperti saat ini, arus sungai sangat besar. “Kalau hujan lebat, di sini sering terjadi banjir. Bahkan air dapat meluap,” terangnya. Karena itu, lanjut Bowo, jika turun hujan lebat, para pelajar terpaksa diantar orang tuanya untuk berputar melewati jembatan besar yang cukup jauh.
Menurut Bowo, tak hanya pelajar yang nekat melintasi sungai. Warga dewasa pun sering melakukannya. Pasalnya, mereka memiliki lahan pertanian di seberang sungai. Tak aneh jika aktivitas di sungai terlihat sangat ramai pada pagi dan siang hari.
Masyarakat sekitar, masih menurut Bowo, sangat membutuhkan jembatan untuk mendukung aktivitas tersebut. “Dari dulu belum ada jembatan. Karena itu, kami berharap segera dibangun,” katanya.
Anto, salah satu siswa, mengaku sudah terbiasa menyeberang sungai untuk berangkat sekolah. Meski begitu, perasaan takut tetap ada, terutama saat musim hujan. Ia tidak memilih jalan memutar karena jaraknya cukup jauh dan orang tunya tak memiliki sepeda motor. “Saya berharap dibangun jembatan, agar lebih cepat sampai sekolah,” cetusnya. Akankah harapan para pelajar SD terwujud? Akankah ada jembatan di atas sungai Semagar itu? (dm/mar)
No comments:
Post a Comment