Putus, Jalan Alternatif ke Makam Gus Dur

Jembatan yang ambruk.

JOMBANG - Jalur alternatif menuju makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang ada di Dusun Watugaluh Krajan, Desa Watugaluh, Kecamatan Diwek, Jombang, kini tak lagi bisa dilalui lagi. Pasalnya, jembatan yang ada di dusun tersebut, Rabu (11/1) dini hari putus. Diduga, selain karena usia jembatan sudah tua, juga akibat tergerus derasnya air sungai di bawahnya.

Putusnya jembatan yang menghubungkan jalur antara Desa Godong, Gudo, Watugaluh dan Tebuireng, Diwek yang terjadi pada dini hari kemarin itu membuat warga sekitar jembatan terperangah. Pasalnya, jembatan dengan panjang sekitar 20 meter dengan lebar sekitar 10 meter tersebut saat runtuh terdengar suara gemuruh yang cukup keras.

Karena suara gemuruh itu pula, warga yang mendengarnya langsung berbondong-bondong menuju ke sumber suara. Ketika itulah, warga melihat jika jembatan yang sudah dikhawatirkan kondisinya tersebut terputus menjadi dua bagian.
Kepala Dusun Watugaluh Krajan, Imam Supardi, membenarkan terputusnya jembatan itu akibat kondisi bangunan sudah tua dan tiang jembatan yang tergerus arusnya aliran sungai. Pihaknya langsung melaporkan putusnya jembatan tersebut ke pihak terkait.

Menurut Imam, putusnya jembatan tersebut memang sudah diprediksi warga setempat sejak lama. Sebab, jembatan Watugaluh dibangun pada 1982 dari swadaya murni. Sejak itu pula jembatan tersebut belum pernah direhab.

Dijelaskan Imam, keberadaan jembatan Watugaluh sangat penting. Karena, selain sebagai jalan warga setempat menuju ke akses jalan kabupaten, jalur tersebut merupakan jalan alternatif menuju makam Gus Dur. Biasanya, para peziarah asal luar Jombang yang menggunakan bus sering melewati jembatan itu.

Karena itu, Imam Supardi berharap jembatan tersebut secepatnya dibangun oleh pihak Pemkab Jombang. "Dari pihak Dinas PU Bina Marga Jombang, sudah meninjau lokasi ambrolnya jembatan. Kami berharap perbaikannya segera dilakukan pembangunan kembali," kata Imam kemarin di lokasi kejadian. (dm/rul)