ilustrasi: jembatan ambles |
PACITAN - Hujan deras yang mengguyur Pacitan sejak malam pergantian tahun lalu mengakibatkan satu jembatan di Desa Borang, Kecamatan Arjosari, ambles. Pilar penyangga jembatan setinggi 4 meter dikabarkan bergeser sekitar 10 cm yang mengakibatkan badan jembatan sedikit turun. Meski tidak terlampau parah, namun aktivitas warga di 8 desa sedikit terganggu.
Pihak desa sementara waktu memasang tanda peringatan agar kendaraan roda empat tidak melintas di jembatan tersebut. Namun untuk pejalan kaki dan sepeda motor masih diperbolehkan melintas diatas jembatan yang dibangun dengan anggaran APBD Kabupaten Pacitan senilai kurang lebih Rp 2 miliar itu.
Kepala Desa Borang, Sabarudin Ahmad mengatakan, jembatan tersebut dibangun secara bertahap sejak tahun 2005 silam dan baru dioperasikan tahun 2010. "Pembangunanya memang bertahap, dan baru beroperasi setahun lalu," katanya, Senin (2/1).
Menurutnya, infrastruktur tersebut merupakan akses vital perekonomian masyarakat, khususnya di wilayah Kecamatan Arjosari. Bahkan beberapa desa dari kecamatan lain, misalnya seperti masyarakat Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan, juga sangat terbantu dengan dibangunnya jembatan tersebut. Apalagi ketika hari pasaran, ratusan kendaraan roda empat yang mengangkut hasil bumi dari sejumlah desa lalu-lalang diatas jembatan itu.
"Sekarang ini, memang sedikit terganggu. Sementara jembatan belum bisa dilewati kendaraan besar. Ya kita antisipasi, jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," jelasnya pada awak media, kemarin.
Sabarudin mengatakan, persoalan tersebut sudah dilaporkan ke pihak terkait. Bahkan semalam, Ketua BPBD Pacitan, H. Mulyono, beserta jajarannya menyempatkan diri meninjau langsung lokasi jembatan yang ambles itu. "Pak Bupati juga sudah mendengar jembatan Borang ambles akibat tergerus air sungai," katanya. (dm/yun)
No comments:
Post a Comment