Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Gunung Semeru Semburkan Wedhus Gembel

Saturday, February 4, 2012 | 06:17 WIB Last Updated 2012-02-03T23:17:46Z
Semeru batuk lagi.
LUMAJANG - Aktivitas vulkanis Gunung Semeru semakin meningkat. Karena itu statusnya pun dinaikkan menjadi Siaga atau Level 3. Bahkan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu sempat menyeburkan wedhus gembel atau awan panas.

Begitu pula gugur lava pijar semeru terjadi berulang kali hingga terakhir kalinya dengan luncuran lidah lava mencapai 2500 meter dari puncak kawah Jonggring Saloko.

Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Rochani ketika dihubungi Jumat (3/2/2012) mengaku telah memastikan status terbaru Semeru ke Pos Pemantau di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

"Pihak vulkanologi di Pos PGA Gunung Sawur telah menaikkan status aktivitas vulkanik Semeru dari waspada Level 3 menjadi Siaga Level 2," kata dia.

Pertimbangan dinaikannya status aktivitas vulkanik gunung tertinggi di Pulau Jawa ini menjadi siaga, masih kata Ketua BPBD Kabupaten Lumajang, melalui kajian dan pemantauan rutin yang dilakukan berdasarkan peristiwa guguran lava pijar yang terjadi beberapa waktu belakangan.

Dari laporan yang disampaikan pihak vulkanologi dalam 3 hari terakhir, yakni Rabu (1/2/2012), terjadi guguran 64 kali letusan dengan 6 kali guguran dan 2 kali tremorharmonik. Sedangkan, Kamis (2/2/2012), terjadi 120 kali letusan, dengan 8 kali guguran, 1 kali vulkanik dalam dan 2 kali tremorharmonik. Sementara, Jumat (3/2/2012), terjadi 73 kali letusan, 3 kali guguran dan sekali tektyonik jauh.

BPBD Kabupaten Lumajang juga terus mengimbau agar masyarakat yang bermukim di kaki Semeru untuk tetap meningkatkan kewaspadaannya. Terutama, bagi mereka yang bermukim dan beraktivitas di dekat Daerah Aliran Sungai Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Kobokan untuk terus mewaspadai potensi bencana ini,” bebernya.

"Warga tidak perlu panik, tapi tetap harus waspada dan mematuhi rekomendasi pihak vulkanologi. Untuk mematuhi zona bahaya dengan radius 4 kilometer di lereng tenggara yang mengarah ke kawasan Oro-Oro Ombo di Kecamatan Pronojiwo. Karena lokasi setempat merupakan jalur luncuran guguran awan panas atau lava pijar," kata Rochani. (dts)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update