MOJOKERTO–Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Kabupaten Mojokerto terus menggali potensi pertanian mandiri. Salah satunya dengan memberikan pelatihan kepada petani jagung yang dikemas dalam pengembangan kreatifitas petani atau live skill.
“Melalui pelatihan ini, para petani jagung ini tidak saja menguasai dalam hal bertanam, melainkan pasca panen mereka mampu mengelola hasil panen dalam bentuk makanan ringan,” kata Ketua LPPNU Kabupaten Mojokerto, Khoirur Rozikin, kemarin.
Menurutnya, jagung merupakan komoditas penting dalam industri pangan, kimia maupun industri manufaktur. Karena itu, usaha pengembangan jagung harus didukung oleh industri pascapanen sehingga mampu menciptakan keuntungan yang sebenarnya secara bisnis. “Salah satunya adalah dengan membuat produk olahan berbasis jagung yang mempunyai umur simpan yang lama,” jelas Khoirul.
Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto, Drs KH Shihabul Irfan Arief, berharap pelatihan pertanian tersebut bisa memberikan angin segar bagi kalangan petani NU, khususnya di wilayah Kemlagi Mojokerto. ”Semoga pelatihan ini bisa bermanfaat bagi petani. Dan desa Pandankrajan bisa menjadi desa percontohan penghasil industri makanan jagung rumahan,” tutur Gus Irfan.
Dalam pelatihan yang digelar PPA PNPM – Mandiri yang dipusatkan di Balai Desa Pandankrajan, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, kemarin mendapat sambutan antusias peserta. Karena, materi yang disajikan mulai tata cara pertanian yang baik, hingga proses pemasaran yang berbasis ke-NU-an mudah diterima peserta pelatihan. (dm/van)
No comments:
Post a Comment