MOJOKERTO-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mewaspadai tujuh desa yang dinilai rawan bencana, menyusul terjadinya banjir bandang di kawasan Pacet, Sabtu (4/2) kemarin. Ketujuh desa tersebut, di antaranya Desa Sajen, Desa Waru Gunung, Desa Claket, Desa Cempoko Limo, Desa Kuripan Sari.
"Kami akan terus melakukan pemantauan di beberapa desa yang dimaksud termasuk melakukan pendataan titik-titik rawan bencana selama musim hujan seperti yag terjadi sekarang ini," kata Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto, Suhartamyo, Kamis (9/2).
Ia mengemukakan, pemantauan tersebut dilakukan untuk kewaspadaan ancaman banjir susulan atau longsor yang mungkin saja terjadi di kawasan tersebut, mengingat lokasi itu berada di lereng gunung dan berada di pinggir sungai.
"Selain pemantauan yang dilakukan BPBD bersama organisasi soasial dan para relawan, masyarakat juga menghimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan koordinasi terutama pada saat hujan deras dengan waktu yang lama," katanya.
Sementara itu, terkait dengan upaya perbaikan sejumlah infrastruktur yang ada akibat banjir pada akhir pekan lalu, pihaknya mengaku saat ini masih terus dilakukan perbaikan.
"Salah satunya dengan mengerahkan kegiatan gotong royong yang diikuti oleh warga masyarakat di sekitar Pacet dengan dibantu oleh satuan kerja yang lain supaya sarana dan prasarana yang ada bisa segera digunakan kembali," katanya.
Ia menyatakan, saat ini, dibutuhkan dana sekitar Rp 5 miliar, untuk proses perbaikan sarana dan prasarana termasuk di antaranya perbaikan saluran air dan juga perbaikan infrastruktur yang rusak akibat terjadangan banjir yang terjadi pada akhir pekan lalu. * ara
No comments:
Post a Comment