Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Wamentan Minta Bulog Jangan Jadi Musuh Petani

Wednesday, March 14, 2012 | 00:30 WIB Last Updated 2012-03-13T17:30:56Z

Panen raya di Lamongan
LAMONGAN –Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Rusman Heriawan berharap Bulog diharap tidak menjadi musuh bersama. Sebagai BUMN harus mampu mengemban tugas pemerintah untuk menjaga stabilitas harga gabah.

“Bulog jangan sampai menjadi musuh bersama. Karena belakangan terdengar kabar bahwa ada bupati dan gubernur memusuhi Bulog gara-gara harga gabah jatuh,” kata Wamentan Rusman Heriawan, seusai melakukan panen raya di Desa Tlanak, Kecamatan Kedungpring, Lamongan, Selasa (13/3) kemarin.

Dia meminta Bulog komitmen untuk melakukan pembelian gabah sesuai HPP. Sehingga saat musim panen melimpah, jangan sampai petani mendadak sedih karena harga gabah turun. “Kami minta Dinas Pertanian dan Kehutanan harus mampu memfasilitasinya,” ujarnya.

Untuk menjaga stabilitas harga gabah di pasaran di Lamongan, telah dilakukan penandatangan kesepakatan bersama (MoU) mengatur pembelian gabah sesuai HPP.

MoU ditandatangani Kepala divre Jatim Perum Bulog Rito Angky Pratomo, Kadis Pertanian dan Kehutanan Lamongan Aris Setiadi dan Kakan Ketahanan Pangan Kav. Lamongan, Hanny Handono Warih di acara yang dihadiri pula Dirjen Tanaman Pangan, Udhoro Kasih Anggoro serta anggota Komisi IV DPRRI Viva Yoga Mauladi.

Wamentan Rusman menilai peran Bulog sangat penting dalam menjaga stabilitas harga gabah. Dengan harga gabah yang bagus bisa menjadi insentif bagi petani agar terus meningkatkan produktivitasnya. “'Mudah mudahan kita komit terhadap nota kesepakatan bersama yang baru saja ditandatangani bersama,” katanya.

Bupati Fadeli juga berharap sama agar Bulog melakukan peran dan fungsinya dengan baik untuk mengendalikan harga gabah di pasaran. Mengingat, harga gabah cenderung jauh dari ketentuan HPP. Misalnya untuk gabah kering, harga jual sesuai HPP sebesar Rp 3.300 per kg, ternyata petani Lamongan dibeli seharga Rp 2.600 per kilogram. “'Mudah mudahan dengan pendandatangan bersama ini ada keterbukaan dari Bulog dan ada kerjasama dengan para kelompok tani,” katanya.

Ditambahkan, tahun ini luas tanam padi di Lamongan mencapai 143.689 hektar. Dengan rata-rata hasil panen 6,5 ton per hektar, maka target produksi diharapkan mencapai 899.871 ton gabah kering giling (GKG). “Sampai Maret ini, realisasi produksi sudah mencapai 475 ribu ton atau lebih dari 50 persen dari target,” tegasnya.

Sementara itu, Kadivre Jatim Perum Bulog Rito Angky Pratomo menyatakan siap melakukan pembelian gabah sesuai HPP. Dia juga menambahkan jika ada kesulitan petani mengolah gabah kering, bisa menghubungi coll center. “Untuk tahun ini kami kerja sama dengan Gapoktan untuk pembelian gabah,” katanya. (dm/ka)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update