Seharusnya guru mengajar. Bukan murid. |
PAMEKASAN - Yukis, salah satu siswa SDN Batu Kerbuy II terkadang harus menjadi “guru” di kelasnya sendiri. Hal tersebut dikarenakan, sekolah yang terletak di Kecamatan Pasean, Pamekasan paling utara ini kekurangan tenaga pengajar.
Yukis yang saat ini duduk dibangku kelas VI ini mengaku, sejak dulu dirinya selalu ditunjuk oleh wali kelasnya untuk mengajar di kelasnya sebagai pengisi waktu jika guru pengajarnya datang terlambat atau sakit. Dengan percaya diri, dia pun mengajar temannya sendiri tanpa rasa takut maupun bersalah.
“Wali kelas sering meminta saya untuk mangajar apabila ada guru salah satu mata pelajaran berhalangan masuk sekolah,” unkapnya dengan polos, kemarin.
Yukis menambahkan, tidak hanya satu pelajaran yang dia ajarkan kepada teman sekelasnya. Tapi ada tiga mata pelajaran yakni, IPS, Matematika dan Bahasa Indonesia. Dia juga mengaku senang dengan perannya menjadi guru bantu dikelasnya sendiri.
Sehari sebelumnya, belasan siswa SDN Batu Kerbuy II menangis saat mengetahui salah satu guru dimutasi. Sebab, para siswa itu tak ingin kehilangan guru terbaik mereka.
“Saya tidak mau Pak Taufikkurahman (guru yang dimutasi) pindah ke sekolah lain,” ungkap Yukis.
Terkait dengan pemutasian ini, pihak sekolah tidak tahu menahu. Kepala Sekolah SDN Batu Kerbuy II Suryo Ali, menjelaskan, selama ini pihaknya belum pernah mengajukan surat permohonan mutasi terhadap salah satu guru pengajarnya.
“Beliau (Taufikkurahman), mengaku betah mengajar disekolah ini,” paparnya.
Pemutasian guru pengajar SDN Batu Kerbuy II Pasean, kecamatan Pasean, Pamekasan ini terbilang misterius. Pasalnya, pihak Kepala Sekolah maupun Kepala Cabang Dinas Pendidikan mengaku mereka tidak pernah mengajukan surat permohonan mutasi terhadap guru yang bersangkutan. SDN Batu Kerbuy II Pasean memiliki satu Kepala Sekolah, dua guru PNS dan tiga GTT. Akibat mutasi tersebut guru pengajar di SDN tersebut yang berstatus PNS tinggal satu guru. (dm)
No comments:
Post a Comment