Kampanye anti-AIDS/HIV. |
SITUBONDO- Jumlah penderita HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquires Immune Deficiency Syndrome) di Kabupaten Situbondo meningkat drastis dalam tiga tahun terakhir. Dalam tiga tahun terakhir ini penderita virus mematikan itu mencapai 102 orang. Bahkan, 30 penderita di antaranya harus meregang nyawa.
Berdasar data Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Situbondo, pada 2010 tercatat sebanyak 35 penderita HIV/AIDS. Mereka tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Situbondo. Sebanyak 13 orang penderita virus mematikan tersebut di antaranya meninggal dunia.
Namun, untuk tahun 2011, penderita HIV/AIDS mengalami peningkatan cukup signifikan. Jumlah penderitanya mencapai 46 orang, sementara penderita HIV/AIDS yang meninggal jumlahnya mencapai 15 orang.
Tragisnya lagi, dari 15 penderita yang meninggal, salah satu di antaranya adalah pelajar SMP. Pelajar itu tertular HIV-AIDS lantaran terindikasi sering menggunakan jarum suntik narkoba serta kerapkali melakukan hubungan seks bebas dengan waria.
Sedangkan untuk mengetahaui perkembangan jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Situbondo, pada awal 2012 ini, Dinkes telah melakukan pendataan. Hasil pendataan hingga akhir Maret lalu tercatat sudah ada 21 penderita HIV/AIDS. Angka itu dipastikan terus bertambah hingga akhir 2012 nantinya.
“Kalau melihat perkembangan penderita, tahun ini dipastikan akan terjadi peningkatan luar biasa,” ujar Heriawan, Consuler HIV-AIDS Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Situbondo, Rabu (4/4).
Menurutnya, kalangan penderita HIV/AIDS saat ini sudah cukup memprihatinkan. Sebab, dari ratusan penderita ini sudah menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Termasuk ibu rumah tangga, PSK, sopir, tukang becak, mahasiswa, bahkan pelajar. Meski, sebagian besar yang terjangkit penyakit HIV/AIDS itu didominasi oleh para PSK.
Ironisnya lagi, hingga kini para PSK yang terjangkit HIV/AIDS masih aktif di sejumlah eks lokalisasi di Kota Situbondo. “Ya, yang jelas ada sejumlah PSK di Situbondo yang terindikasi menderita HIV/AIDS pada sejumlah lokalisasi di Kota Situbondo,” beber Heriawan.
Heriawan menambahkan, perilaku seks bebas merupakan salah satu faktor penyebab meningkatnya angka penderita. Selain itu, maraknya penggunaan narkoba dengan jarum suntik bergantian juga menjadi faktor kedua dari penularan HIV/AIDS di kalangan mahasiswa dan pelajar. Dinkes berasumsi, jika satu PSK bisa melayani 3 tamu dalam setiap harinya, maka sudah ada 90 orang yang tertular virus itu dalam setiap bulannya. “Itu kalau satu PSK, mas. Kalau sepuluh PSK, ya tinggal mengalikan saja,” pungkasnya. (dm/fat)
No comments:
Post a Comment