MADIUN - Puluhan siswa SDN Sugih Waras II, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun terpaksa harus mengikuti proses belajar mengajar di salah satu rumah milik warga sekitar sekolah. Pasalnya, sejumlah ruang kelas mengalami rusak parah dan bahkan gedung sekolah tersebut nyaris ambruk.
“Kerusakan pada ruang kelas III dan V, kuda-kuda kayu sudah banyak yang rapuh, genteng terlihat ambrol. untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan, terpaksa siswa kami ungsikan dan numpang belajar di rumah warga, ujar Kepala SDN Sugih waras II, Sulistiyaningsih, Kamis (3/5).
Menurut ia, sudah sejak dua bulan lalu pihaknya melaporkan kerusakan gedung sekolah ke Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun. tapi belum ada bantuan turun sehingga perbaikan tak juga dimulai. "Siswa yang belajar di rumah warga ada dua kelas yakni kelas III dan kelas IV. Mengingat rumahnya hanya satu, terpaksa kelas III dan kelas IV dijadikan satu dan hanya diberi sekat memakai bentangan kain saja,” kata Sulis.
Lebih lanjut sulis mengungkapkan, kondisi seperti itu sangat tidak nyaman dan siswa sering membuat gaduh. "Bagaimana lagi, kondisi ini terpaksa kami jalani saja dulu sambil menunggu bantuan perbaikan kelas dari Pemkab Madiun,” tandasnya.
Menurut Sulis, SDN II Sugih waras pada tahun 2010 mendapatkan bantuan dari pemerintah senilai Rp 90 juta berasal dari dana percepatan Infrastruktur Pembangunan, dan digunakan untuk membangun dua ruang kelas.
“Bangunan baru berumur dua tahun sudah banyak yang rusak. Ini menunjukkan jika kualitas bangunan sangat buruk. Hal ini bisa dilihat dari kayu yang digunakan, sudah banyak yang lapuk. Selain itu dinding bangunan banyak yang sudah retak dan ambrol,” kata Sulis. Ia berharap agar segera ada perhatian dari Pemkab Madiun guna dilakukan perbaikan. Mengingat proses belajar mengajar bisa berjalan normal kembali dan siswa dapat menikmati kenyamanan dalam menerima pelajaran. (dm)
No comments:
Post a Comment