Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Motor Elpiji Made In Bojonegoro

Sunday, June 3, 2012 | 11:44 WIB Last Updated 2012-06-03T04:44:58Z

BOJONEGORO - Tak perlu khawatir jika masyarakat yang akan memilih untuk memodifikasi kendaraan bermotornya dengan mengalihkan bahan bakar minyak premium menjadi bahan bakar gas (BBG) jenis elpiji. Sebab, tingkat keamanannya motor dan penggunanya terjamin.

Bahkan penemuan dan terobosan baru sepeda motor berbahan bakar elpiji itu sudah pernah dicoba dengan menciptakan percikan api di sekitar mesin dan tangki tabung elpiji. Alhasil tabung kendaraan tersebut tidak meledak. "Di sekitar karburator dan tabung regulator saya coba korek (ciptakan percikan api) sudah pernah," kata Henny Rofi'i, Minggu (03/06/2012).

Pria berusia (31) asal Desa Nganten, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban itu mengaku beberapa kali saat melakukan servis juga dengan merokok, namun bahan bakar elpiji yang digunakan sebagai pembangkit mesin kendaraan sepeda motornya itu tidak meledak.

"Sebenarnya bisa meledak itu karena di dalam ruangan dan gas penuh. Sehingga meskipun hanya percikan sedikit saja sudah bisa meledak," tambahnya saat ditemui beritajatim.com di sekolahnya, SMK Negeri 3 Bojonegoro.

Pria yang juga guru otomotif itu awalnya menemukan terobosan untuk menciptakan sepeda motor dengan bahan bakar elpiji karena isu adanya kenaikan BBM serta adanya pembatasan yang dilakukan pemerintah terkait penggunaan BMM premium.

"Mendengar berita isu kenaikan BBM, saya kemudian mencari engetahuan dari internet dan buku soal ini," jelasnya.

Penemuannya yang baru 3 bulan itu, dia turunkan kepada para siswanya. Apalagi saat ini banyak masyarakat yang memesan untuk memodifikasi sepeda motornya menggunakan bahan bakar elpiji. Tak sedikit siswanya yang sudah bisa memodifikasi motor yang dibilang lebih irit 3 kali lipat dibanding pakai premium.

"Sangat mudah kok memodifikasinya. Hanya mengganti jarum spuyer dan menutup seluruh fentilator," ungkapnya.

anya saja saat ini Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpigi (SPBE) masih jarang di Bojonegoro, sehingga masih menggunakan tabung elpigi 3 kg tersebut sebagai tangki. "Sebenarnya bisa dibuat tangki sendiri seperti premium, tapi karena SPBE masih sedikit, jadi kalau kehabisan kan sulit mengisi ulang," pungkasnya. (beritajatim)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update