Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Petani Desak Waduk Kresek Dibangun

Wednesday, July 4, 2012 | 00:16 WIB Last Updated 2012-07-03T17:16:43Z
MADIUN - Ribuan petani dari Kecamatan Wungu, Dagangan dan Geger ngeluruk DPRD Kabupaten Madiun, Selasa (3/7) pukul 09.30 WIB. Mereka menagih janji Pemkab Madiun terkait pembangunan waduk kresek yang pernah dijanjikan sejak tahun 2007 lalu. Aksi demo ini digelar setelah ratusan hektar tanaman padi milik petani di Desa Sukosari kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun mati dan terancam puso.

    Mereka pun terpaksa membabat sekaligus membakar tanaman padi miliknya sebagai bentuk kekecewaan dan kekesalannya terhadap Pemkab setempat yang dinilai lamban mengatasi masalah pasokan air irigasi di wilayah tersebut yang terjadi beberapa hari lalu.

    Setibanya di lokasi, massa langsung menduduki halaman depan kantor DPRD dengan membawa tanaman padi yang sudah kering dan mati. Pendemo juga membawa berbagai poster bertuliskan,”waduk Kresek harga mati,wujudkan waduk kresek,jangan hanya membangun waduke dewe, mana janjimu pak Bupati untuk waduk kresek,” tak sampai disitu saja berbagai orasi mereka suarakan menuntut pada Pemkab untuk segera merelisasikan janji-janji yang pernah mereka dengungkan.
    “Pak Ristu lihat kondisi petani saat ini sudah tidak bisa berbuat banyak,panen raya yang diharapkan oleh para petani tak bisa diwujudkan.tanaman padi banyak yang mati dan petani terancam puso, saluran irigasi yang diharapkan tak kunjung ada, bagaimana ini,” teriak pendemo.

    Sementara itu,salah satu Kordinator aksi demo Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Suharno, mengungkapkan, pembangunan waduk kresek merupakan harga mati bagi petani. Diharapkan dengan adanya pembangunan waduk kresek bisa menjawab persoalan kekeringan di wilayah tiga kecamatan tersebut.

    ”Musim kemarau mengakibatkan ratusan hektar tanaman padi milik petani mati dan terancam  Puso. Hal ini bisa mempengaruhi kondisi stok gabah diwilayah Kabupaten Madiun dan stok pangan di Jawa Timur,karena tercatat kabupaten Madiun merupakan salah satu lumbung padi terbesar di Jatim," Ujar Suharno.

    Selang beberapa menit kemudian perwakilan aksi demo diterima masuk ke dalam gedung dewan dan dterima langsung Ketua DPRD Kabupaten Madiun, Johanes Ristu Nugroho didampingi dari Komisi D bidang pembangunan.
    Ketua DPRD Johanes Ristu Nugroho mengatakan pembangunan waduk kresek sudah menjadi skala prioritas pemerintah kabupaten Madiun.bahkan mendapatkan dukungan dari Pemerintah Provinsi jawa Timur. “DPRD bersama-sama Pemkab Madiun pernah menghadap ke Pemerintah pusat kurang lebih 4-5 kali untuk mewujudkan pembangunan waduk kresek .Bahkan segala sesuatunya sudah dipenuhi seperti persyaratan termasuk melakukan studi  kelayakan dan studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL),” kata Ristu.

    Kendati demikian,menurut Ristu untuk mewujudkan pembangunan waduk kresek tidak semudah yang dibayangkan. Semua butuh waktu dan proses yang harus dilalui.pasalnya pembangunan weduk kresek membutuhkan anggaran ratusan miliar rupiah. Usai diterima di gedung DPRD, demo pun dilanjutkan ke pendopo Pemkab Madiun dan perwakilan langsung diterima sejumlah pejabat setempat, antara lain, Asisten ekonomi dan Pembangunan, Budi Cahyono. “Pemkab Madiun sangat mendukung adanya pembangunan waduk krsek ini,kendati demikian semua perlu pertimbangkan secara teknik, sosial dan ekonomi. Pemprov Jatim juga sangat mendukung adanya proyek ini,” kata Budi Cahyono.(duta)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update