LAMONGAN – Persoalan Waduk Gondang Sugio dan Waduk Prijetan Kedungpring ternyata tidak hanya pendangkalan saja. Lebih dari itu, jaringan irigasi dua waduk terbesar di Lamongan ini juga menjadi persoalan serius. Pasalnya, sekitar 35 persen jaringan irigasi waduk ini dalam kondisi rusak.
Dari kerusakan jaringan irigasi ini, 20 persen diantaranya tergolong rusak ringan dan sedang. Sekitar 15 persen bisa dibilang rusak berat. Sedangkan 65 persen dalam kondisi baik. Bila kondisi ini dibiarkan, maka ada korelasi terhadap pencapaian target pertanian Lamongan, yang merupakan lumbung padi Jatim.
Panjang keseluruhan jaringan irigasi Waduk Gondang (primer, sekunder dan tersier) mencapai 80.075 meter. Dengan kondisi baik 65 persen, rusak ringan/sedang 20 persen dan rusak berat 15 persen. Sementara Waduk Prijetan memiliki jaringan irigasi sepanjang 164.676 meter. Dengaan kondisi baik mencapai 60 persen, rungan ringan/sedang sebanyak 20 persen dan rusak berat juga 20 persen.
Menyikapi persoalan ini, bupati Fadeli bertekat, pada tahun 2013 akan memprioritaskan pembangunan bidang pertanian dan pengairan. Untuk mewujudkan program ini, tahun depan akan dianggarkan untuk pembelian alat panen multifungsi yang diberikan pada kelompok tani sebagai bagian dari modernisasi pertanian. Begitu pula di bidang pengairan yang terkait erat dengan pertanian. "Tahun depan juga akan dianggarkan pembelian eskavator untuk mengeruk waduk-waduk dan embung di Lamongan," kata Bupati Fadeli melalui Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni, Jumat (9/11).
Bahkan untuk menopang program ini, lanjut Zamroni, bupati Fadeli sudah melakukan pendekatan pada pemerintah pusat. Upaya ini ditempuh, mengingat minimnya anggaran di bidang pertanian dan pengairan. Berkat upaya ini, tahun depan Lamongan bisa melakukan rehabilitasi pada jaringan irigasi tingkat usaha tani (JITUT). Jika rehabilitasi ini selesai dilakukan, bisa meningkatkan produksi pertanian untuk sejumlah 2.800 hektar lahan pertanian.
Sementara data terakhir dari Dinas Pertanian Kehutanan Lamongan menyebutkan, realisasi produksi padi hingga awal November ini sudah di atas target yang ditetapkan. Yakni dari target sebesar 899.871 ton gabah kering giling (GKG), sudah mencapai 901.237 ton GKG. Demikian pula realisasi panen sudah mencapai 146.939 hektar atau di atas target yang seluas 143.774 hektar. * ka
No comments:
Post a Comment