SIDOARJO - Untuk mengatasi kemacetan di perempatan jalan raya Desa Wage, akhirnya jembatan wage yang selama ini menjadi penyebab kemacetan dilebarkan dua meter. Pelebaran dengan cara menambah badan jembatan masing-masing satu meter sisi sebelah kiri dan satu meter sisi sebelah kanan. “Jembatan tersebut memang terlalu sempit tak sebanding dengan jumlah kendaraan yang lewat.
Bila sudah dilebarkan paling tidak sudah bisa mengurangi kemacetan yang selama ini terjadi,” kata Didik Budi Santoso salah satu tokoh masyarakat Kedungturi yang juga anggota komisi D DPRD Sidoarjo, saat dikonfirmasi, kemarin. Ia melihat kondisi jembatan yang ada tersebut memang sudah terlihat sempit dan jembatan yang ada tersebut sudah tidak mampu menampung kendaraan roda empat dari dua arah yang melaju berlawanan.“Setiap kendaraan R4 berpapasan, dipastikan satu kendaraan harus berhenti untuk memberi kesempatan kendaraan yang lain lewat dulu,” terangnya.
Selain itu di lokasi ini juga sering terjadi kemacetan yang luar biasa, karena kendaraan harus antri terlebih dahulu. “Kalau sudah dilebarkan tentunya, kemacetan bisa teratasi,” kata Didik. Masih menurut Didik, jembatan tersebut merupakan titik penghubung jalan kabupaten yang saat ini menjadi sangat vital.
Sebab, di daerah Wage dan sekitarmya saat ini merupakan lokasi yang padat penduduk karena banyak berdiri perumahan.
Dikonfirmasi terpisah, Ir Sigit setyawan, kepala Dinas PU Bina marga mengatakan kalau jembatan wage saat ini memang tengah dikerjakan pelebarannya. Badan jembatan sebelah kanan dan kiri dilebarkan masing-masing satu meter sehingga lebar jembatan yang semula hanya empat meter nantinya akan menjadi enam meter, sehingga aman digunakan untuk papasan kendaraan roda empat. “kalau sudah selesai pembangunannya, nantinya sudah tidak ada kemacetan lagi ditempat tersebut, sebab yang menjadi bottle neck jembatan tersebut karena sempit,” jawabnya. * yan
No comments:
Post a Comment