BOJONEGORO - Dinas Pengairan Kabupaten Bojonegoro melakukan upaya normalisasi penggunaan alat penyedot air dengan melakukan pengerukan sedimen yang mengendap di pintu penyedotan air untuk mengantisipasi adanya banjir sungai Bengawan Solo. Namun, normalisasi ini hanya untuk mengantisipasi adanya banjir di sekitar Wilayah Kecamatan Kota yang sering terjadi banjir jika musim penghujan. Salah satu faktor penyebab banjir, yaitu adanya pendangkalan sungai-sungai yang mengakibatkan saluran air tidak lancar.
"Pengerukan Sedimen ini untuk normalisasi pintu penyedot air di Desa Banjarejo Kecamatan Kota Bojonegoro ini untuk meminimalisisr adanya banjir Sungai Bengawan Solo," kata Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Bojonegoro, Zaenal.
Beberapa desa yang menjadi langganan banjir sehingga harus mendapatkan perhatian, antara lain Kelurahan Ledok Kulon, Desa pacul yang merupakan daerah baru yang terkena banjir di Kecamatan Kota.
Sementara, sebelum datang musim penghujan, Lanjut Zaenal, pihaknya juga melakukan pembangunan embung Geomembran yang digunakan untuk cadangan air minum di musim kemarau. Pembangunan itu diperediksi akan terealisasi pada tahun 2013.
Saat ini dari 17 goemembran yang dibangun sudah tiga yang sudah berfungsi. Embung itu mampu menampung air dari 2000 meter kubik hingga 5000 meter kubik. Pembangunan geomembran dipusatkan didaerah yang tidak dilalui oleh aliran sungai bengawan solo, seperti daerah Kecamatan Kedungadem, Kasiman, Ngasem, dan Sugihwaras. * bro/dm
No comments:
Post a Comment