SITUBONDO - Tingginya jumlah kasus anak usia dua bulan hingga 15 tahun di Kabupaten Situbondo, yang diduga terjangkit penyakit difteri. Hal tersebut membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Situbondo langsung melakukan kegiatan antisipasi penyebaran penyakit difteri, dengan melakukan imunisasi massal. Sasarannya, anak usia dua bulan hingga 15 tahun.
Seperti yang diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Situbondo, drg Solehin, untuk mengantisipasi penyebaran penyakit difteri pihaknya langsung melakukan kegiatan imunisasi massal difteri, dengan sasaran para siswa PAUD, TK, SD/MI, hingga siswa SMP/MTs se-Kabupaten Situbondo. “Kegiatan imunisasi massal defteri yang bertujuan untuk meminilisir penyebaran defteri. Itu dilakukan karena Situbondo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang paling banyak kasus defteri. Sebab, hingga saat ini tercatat sebanyak 117 kasus, dalam jumlah tersebut sebanyak 7 penderita meninggal dunia,” terang drg Solehin.
Namun, dari 117 kasus difteri di Kabupaten Situbondo, paling banyak kasus defteri dari 17 kecamatan di Kabupaten Situbondo, yakni Kecamatan Suboh, Arjasa dan Kecamatan Panarukan, masing-masing pada tiga kecamatan itu adalah sebanyak 20 kasus defteri. “Sedangkan dalam imunisasi massal untuk mengantisipasi penyebaran bakteri defteri, kami melibatkan petugas Puskesmas dan Muspika se-Kabupaten Situbondo. Selain itu, kami juga melibatkan sejumlah Ormas yang ada di Kabupaten Situbondo, termasuk Fatayat NU,” beber drg Solehin.
Solehin menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari sub Pekan Imunisasi Nasional. Difteri merupakan penyakit menular yang menyerang saluran pernafasan atas, seperti tonsil, faring, dan hidung. Penyakit ini berbahaya karena bisa menyebabkan kematian. Pencegahan penyakit ini dilakukan melalui imunisasi dasar lengkap. * fat
No comments:
Post a Comment