BATU-Produksi buah apel pada bulan ini sampai 3 bulan mendatang akan merosot tajam. Kondisi itu terjadi akibat curah hujan tinggi, sebagian besar bunga bakal buah apel berguguran.
Hal itu diungkapkan oleh Darmanto, Ketua Gabungan Kelompok Tani Apel Kecamatan Batu, Rabu (16/1). Menurutnya, curah hujan di Kota Batu terbilang tinggi. Hingga bunga apel yang biasa menjadi buah apel banyak berguguran.
“Ya tentu saja kami mengkuatirkan kondisi ini. Kita hanya berharap hujan yang terjadi tidak berkepanjangan,”katanya.
Prediksinya, lanjut dia, pada musim buah mendatang di pastikan selain gagal panen beberapa diantaranya jumlah apel lokal di akan merosot drastis.
Terpisah, Hasan Ansari, petani apel di Desa Gandon mengatakan akibat hujan pohon apel seluas 1 hektar miliknya yang saat ini sedang berbunga rontok. Kata dia, untuk kondisi cuaca normal bisa panen hingga 35-50 ton per musim. Namun dengan rontoknya bunga junlah panen mendatang tidak sampai mencapai angka tersebut. “Pastinya tahun ini merugi. Hanya bisa berharap tahun depan tidak merugi lagi,”paparnya.
Sementara itu, Sugeng Pramono, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu ketika dikonfirmasi mengatakan kondisi ini sebenarnya sudah biasa terjadi. Mestinya petani apel sudah mengetahui apa yang diperbuat.
“Supaya tidak terlalu merugi, kita akan turun lapangan untuk melihat langsung. Tetapi ketika kondisi seperti ini yang dilakukan adalah menunggu sampai hujan bisa reda dahulu,”pungkas dia.jun
Hal itu diungkapkan oleh Darmanto, Ketua Gabungan Kelompok Tani Apel Kecamatan Batu, Rabu (16/1). Menurutnya, curah hujan di Kota Batu terbilang tinggi. Hingga bunga apel yang biasa menjadi buah apel banyak berguguran.
“Ya tentu saja kami mengkuatirkan kondisi ini. Kita hanya berharap hujan yang terjadi tidak berkepanjangan,”katanya.
Prediksinya, lanjut dia, pada musim buah mendatang di pastikan selain gagal panen beberapa diantaranya jumlah apel lokal di akan merosot drastis.
Terpisah, Hasan Ansari, petani apel di Desa Gandon mengatakan akibat hujan pohon apel seluas 1 hektar miliknya yang saat ini sedang berbunga rontok. Kata dia, untuk kondisi cuaca normal bisa panen hingga 35-50 ton per musim. Namun dengan rontoknya bunga junlah panen mendatang tidak sampai mencapai angka tersebut. “Pastinya tahun ini merugi. Hanya bisa berharap tahun depan tidak merugi lagi,”paparnya.
Sementara itu, Sugeng Pramono, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu ketika dikonfirmasi mengatakan kondisi ini sebenarnya sudah biasa terjadi. Mestinya petani apel sudah mengetahui apa yang diperbuat.
“Supaya tidak terlalu merugi, kita akan turun lapangan untuk melihat langsung. Tetapi ketika kondisi seperti ini yang dilakukan adalah menunggu sampai hujan bisa reda dahulu,”pungkas dia.jun
No comments:
Post a Comment