"Kami ingin tabayyun (klarifikasi, red) dan
silaturrahim ke DPW PPP Jatim terkait masalah itu. Syukur alhamdulillah, DPW
akhirnya akan meninjau ulang keputusan pembekuan dan pelaksanaan
Muscablub," ujar juru bicara kader PPP Kabupaten Sampang, Achmad Mahfudz
Abdul Qodir, Selasa (19/3) kemarin.
Ditambahkan Mahfudz, MPC dan
DPC PPP Sampang menolak Muscablub karena pengurus cabang saat ini tidak
melakukan hal-hal yang melanggar AD/ART. Kemudian, beberapa PAC yang memberikan
tanda tangan dukungan Muscablub dan pembekuan juga berada dalam tekanan politik
pihak di luar PPP yang ingin menghancurkan rumah besar umat Islam.
"Kalau DPW PPP Jatim
dan DPP PPP tidak menghiraukan tuntutan kami, jangan salahkan kalau banyak
ulama di PPP Sampang yang akan pasif dalam pemilu 2014. Bahkan banyak juga yang
mengancam keluar dari PPP," tambahnya.
Ditenggarai, pemicu
permasalahan yang melanda internal DPC PPP Kabupaten Sampang ini merupakan
imbas Pilbup Sampang beberapa bulan lalu.
Pasalnya, Ketua DPC PPP Sampang dianggap tidak all out dalam memenangkan pasangan
Hermanto Subaidi-Jakfar Shodiq (Hejas) yang diusung DPW PPP di Pilbub Sampang,
sehingga kalah dengan selisih sekitar 2.000 suara dengan pasangan terpilih KH
Fannan Hasib-Fadilah Boediono (Falah).
Pembekuan DPC PPP Kabupaten
Sampang juga diindikasi kuat karena beberapa kiai PPP dalam Pilgub Jatim
mendatang cenderung mendukung Cagub Khofifah Indar Parawansa. Padahal, Ketum
DPP PPP, Suryadharma Ali secara tegas telah menyatakan dukungan kepada pasangan
Karsa.
"DPW PPP Jatim khawatir
dalam konvensi nanti, DPC PPP Sampang membuat ulah sehingga pelaksanaan
konvensi tidak kondusif. Sehingga untuk antisipasinya, kepengurusan mereka
dibekukan," dalih sumber Duta.
Sayangnya, Ketua DPW PPP
Jatim, Musyafa' Noer ketika dikonfirmasi soal masalah pembekuan DPC PPP
Kabupaten Sampang, enggan berkomentar kendati ketika ditelepon nada deringnya
berbunyi tapi tidak diangkat.(dumas)
No comments:
Post a Comment