JAKARTA (DutaJatim.com) - Dinasti politik seperti sudah lumrah di negeri ini. Dikecam tapi juga dibutuhkan. Citra negatif dinasti politik sempat bikin heboh dalam kasus mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang hampir semua anggota keluarganya menjabat di daerahnya. Apalagi setelah Ratu Atut terkena kasus korupsi. Dinasti politik pun kesannya negatif.
Dulu dinasti politik ala mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga dikritik. Bila boleh disebut lagi, dinasti politik juga terjadi pada mantan Presiden Soekarno yang menurun ke Megawati dan keluarganya juga masih mengendalikan PDIP hingga sekarang.
Kini presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin, melanjutkan tradisi itu. Putra sulung Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming, dan Siti Nur Azizah, putri wakil presiden terpilih KH Ma'ruf Amin, berniat maju sebagai calon walikota di kotanya masing-masing. Gibran di Solo. Siti di Tangerang Selatan. Pilkada serentak digelar pada 2020 mendatang.
Gibran sudah mendatangi rumah dinas Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo untuk bertanya kepada dirinya terkait mekanisme pencalonan sebagai walikota Solo dari PDIP Rabu 15 September 2019. Sedang Siti sudah mendaftar resmi juga di PDIP.
"Pada Mas Gibran saya menjelaskan secara singkat bagaimana mekanisme pendaftaran bila ingin maju melalui PDIP," ujar Rudy usai pertemuan selama 15 menit dengan Gibran.
Gibran dia nilai memiliki peluang sangat terbuka andai dirinya maju di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo pada 2020. Hal itu karena Gibran memiliki sejumlah keuntungan, mulai dari statusnya sebagai anak presiden hingga dirinya yang merupakan putra daerah.
"Soal peluang sangat terbuka karena Gibran punya bekal politik sebagai anak presiden. Itu cukup menjadi insentif elektoral. Artinya, Gibran tak usah susah payah mengenalkan dirinya bagi rakyat Solo karena mayoritas sudah tahu," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno, Kamis (19/9/2019).
Dengan modal tersebut, suami Selvi Ananda itu dinilai memiliki peluang besar untuk sukses di Pilwalkot Solo. "Jika dikalkulasi bekal politik Gibran itu sudah 60 persen. Tinggal 40 persen lagi diseriusi kerja politiknya," ucapnya.
Mengenai kapasitasnya untuk maju sebagai kepala daerah, Adi Prayitno menilai, otomatis akan terasah seiring perjalanan waktu. Hal itu karena dalam politik, kadang kapasitas bukanlah hal utama.
"Soal kapasitas seiring waktu otomatis akan terasah dengan baik. Di politik itu kadang kapasitas nomor dua. Bisa learning by doing (belajar sambil kerja)," kata dosen UIN Jakarta tersebut.
Ia pun menambahkan, usia belia Gibran tidak akan menjadi hambatan untuk mencalonkan diri dalam kontestasi tersebut. Meski begitu, Adi menilai Gibran tidak boleh terlena dengan modal besar yang dimiliki untuk sukses di kontestasi pemilihan kepala daerah. Hal itu karena menurutnya, Gibran justru harus bisa tampil dengan melepas bayang-bayang ayahnya, Jokowi.
"Yang penting Gibran bisa buktikan bisa kerja dan bisa melepaskan diri dari bayang-bayang Jokowi. Gibran harus tampil orisinal, bukan Gibran yang melekat pada nama besar Jokowi," ucapnya.
Restu Kiai Ma'ruf
Sementara itu Siti Nur Azizah, putri Wakil Presiden Terpilih Ma'ruf Amin resmi mendaftarakan diri sebagai bakal calon walikota melalui penjaringan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Nur Azizah akan bertarung dalam Pilwakot Tangerang Selatan pada 2020 mendatang. Sebelumnya Siti mengaku sudah mendapat restu KH Ma'ruf Amin.
"Ya saya kira kalau memang kita diharapkan untuk memberikan dedikasi terbaik kita untuk Banten ya semua saya kira semua putra putri Banten harus siap dan ya Bismillah kalau memang masyarakat mengharapkan dan mendukung tentunya untuk kita bisa memberikan dedikasi untuk Tangsel. Saya sudah minta minta restu untuk memajukan Banten," ujar Nur Azizah.
Nur Azizah menyampaikan langsung berkas pendaftaran ke Kantor Dewan Pimpinan Cabang PDI-P Tangsel di Komplek Ruko Graha Raya, Senin (16/9/2019) sore. Selama masa pengumpulan berkas Nur Azizah telah meminta restu kepada sang ayah Ma'ruf Amin beserta keluarga untuk maju sebagai orang nomor satu di Tangerang Selatan. Nur Azizah menyatakan selain PDI-P nantinya ia akan mendekati semua partai guna membangun komunikasi politik yang lebih baik.
Pemilihan Wali Kota Tangerang Selatan (Pilwalkot Tangsel) 2020 rupanya banyak diminati. PDI Perjuangan menerima 19 orang yang mendaftar dalam proses penjaringan bakal cawalkot Tangsel.
"Luar biasa antusiasme publik Tangsel dengan PDI Perjuangan. Terdapat 4 di dalamnya kader internal," ujar Ketua DPC PDIP Tangsel Wanto Sugito dalam keterangannya, kemari.
Wanto sendiri tidak ikut dalam penjaringan bakal cawalkot Tangsel ini. Ia mengaku ingin fokus mengurus partai.
Saat ini pendaftaran penjaringan bakal cawalkot sudah ditutup oleh DPC PDIP Tangsel. Sebenarnya ada 20 orang yang mengambil formulir, tapi satu orang tidak mengembalikan. Wanto pun memberi pesan kepada para pihak yang ikut penjaringan PDIP.
"Pilkada bukan sekadar ajang kontestasi demokrasi, lalu pemenang menjadi kepala daerah dan bergaya bak raja lokal. Pilkada hanya sarana mencari pemimpin yang kelak terpilih, sepatutnya tak lupa akar sejarah, dan berpihak pada kaum marhaen," ucapnya.(okz/wis)
No comments:
Post a Comment