SURABAYA (DutaJatim.com) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengirim bantuan 1 juta lebih masker dan makanan siap saji bagi masyarakat di Provinsi Jambi yang terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) serta kabut asap pekat. Masker yang dikirimkan adalah N95 atau masker respirator yang merupakan jenis masker anti-polusi yang bisa digunakan untuk melindungi dari asap, termasuk kabut asap. Masker N95 dapat menyaring polutan dan partikel halus sampai 95 persen.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada Kepala Dinas Sosial Provinsi Jambi saat pembukaan Jambore Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Gedung Negara Grahadi, Rabu (25/9/2019). Acara Jambore Tagana digelar di Bromo Sabtu besok.
Bantuan ini rencananya akan dikirimkan melalui jalur udara sehingga bisa langsung dibagikan kepada masyarakat yang terpapar kabut asap mulai dari pelajar, sampai pengendara di jalanan.
"Ini bagian dari solidaritas masyarakat Jawa Timur untuk saudara-saudara kami di Jambi sana yang tengah berjuang melawan asap," ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Jumat (27/9/2019) siang.
Khofifah mengatakan keprihatinannya atas musibah kebakaran hutan dan lahan yang mengakibatkan kabut asap sehingga membuat kualitas udara tidak sehat hingga berbahaya bagi masyarakat setempat. Ia berharap dalang dan pelaku pembakaran baik perorangan atau korporasi bisa segera tertangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Semoga kebakaran bisa segera padam. Saya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya di Jawa Timur untuk melaksanakan sholat istisqa' untuk meminta hujan," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh dari BPBD Prov. Jatim total bantuan yang dikirim yaitu masker N 95 sebanyak 5.280 pcs, dan masker biasa mencapai 1.066.000 pcs yang berasal dari BPBD Prov. Jatim, PMI dan Ta’miriyah Surabaya. Sedangkan untuk makanan siap saji jumlah total bantuan yang diberikan mencapai 7.200 kaleng dengan rincian 3.600 lauk pauk dan 3.600 makanan penambah gizi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis Jumlah penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut ( ISPA) akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga September mencapai 919.516 orang.Penderita ISPA tersebar di enam provinsi yang terdampak karhutla yakni di Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Sumatera Selatan menjadi provinsi yang penduduknya paling banyak menderita ISPA, yakni 291.807 orang. Peringkat kedua, Riau dengan jumlah penderita ISPA sebanyak 275.793 orang, dan Jambi dengan jumlah penderita ISPA 63.554 orang. Sementara itu jumlah penderita ISPA di Kalimantan Barat mencapai 180.695 orang. Sedangkan penderita ISPA di Kalimantan Selatan mencapai 67.293 orang. Adapun penderita ISPA di Kalimantan Tengah berjumlah 40.374 orang. (gas)
No comments:
Post a Comment