Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Demo Ricuh di Makassar 20 Mahasiswa Ditangkap, Ada yang Terluka Parah Termasuk Polisi

Saturday, September 28, 2019 | 14:13 WIB Last Updated 2019-09-28T07:29:39Z


MAKASSAR (DutaJatim.con)  -  Setelah ricuh demonstrasi mahasiswa dan pelajar di Jakarta kemudian Kendari yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia, kerusuhan juga terjadi di Makassar Sulawesi Selatan. 

Dalam  aksi demonstrasi yang terjadi pada Jumat hingga Sabtu 28 September 2019 itu Polisi mengamankan 20 mahasiswa. Aksi itu membuat sejumlah orang terluka, termasuk polisi.

"Kita amankan mahasiswa 20 orang. Kami masih memeriksanya. Jika tidak terlibat, dikembalikan," kata Kapolda Sulsel Irjen Mas Guntur Laupe kepada wartawan, Sabtu (28/9/2019).

Demo ricuh terjadi hingga Sabtu (28/9) di Jl. Urip Sumoharjo. Mahasiswa dari sejumlah kampus mulanya berkumpul di gedung DPRD Sulsel. Namun, pada Jumat sore hari, kericuhan pun terjadi.

"Ada beberapa polisi terluka, anggota kami sampai ada putus ligamen, ada kena busur (panah) dua orang. Satu (anggota) parah karena harus dioperasi. Untung busurnya tidak beracun. Kalau kena racun, bisa parah," kata  Guntur.

Kericuhan terpusat di flyover Makassar pada Jumat (27/9). Massa dari arah Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan AP Pettarani menyerang polisi yang memusatkan diri di kolong flyover.

Selain polisi, seorang wartawan di Makassar bernama Rusdi juga terkena anak panah busur pada bagian dada saat meliput demo ricuh tersebut.

Kapolda  Irjen Mas Guntur Laupe juga membesuk mahasiswa yang tertabrak mobil kendaraan taktis saat ricuh. Kapolda memastikan peristiwa tertabraknya mahasiswa, tidak disengaja.

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bosowa bernama Dicky Wahyudi tertabrak saat polisi mengejar massa pericuh dari depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) hingga depan Mal Nipah, Jalan Urip Sumoharjo. Peristiwa terjadi sekitar pukul 22.00 Wita, Jumat (27/9) malam.

"Kejadian tadi malam ada dua tertabrak, satu pengendara ojek luka ringan, sudah kembali ke rumahnya, mahasiswanya saat ini masih dirawat di rumah sakit. Kami berharap segera membaik," ujar Guntur di RS Ibnu Sina, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Sabtu (28/9/2019).

Guntur membantah kabar mahasiswa Bosowa dilindas kendaraan taktis.

"Hanya kelihatannya tergilas, padahal tidak. Hanya tertabrak dan terkena luka benturan di sekitar dada. Kami janji akan tanggung biaya  perawatannya," imbuh Guntur.

Polisi menegaskan pengerahan kendaraan taktis hanya untuk mendorong mahasiswa mundur. Kendaraan taktis ini juga dilengkapi peralatan standar, seperti lampu khusus dan rotator agar mudah terlihat saat terjadi insiden kericuhan. Tapi Guntur memastikan akan melakukan evaluasi terhadap jajarannya. (det/wis)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update