JAKARTA (DutaJatim.com) - Inilah penantang Go-Jek dan Grab di jalanan ibukota. Sang penantang tampil unik. Maklum, bila tidak demikian tidak menarik. Tidak akan dilirik. Apa uniknya?
Ya, aplikasi baru yang mencoba menantang unicorn Go-Jek dan Grab itu bernama PT Gaspol Angkasa Surya. Aplikasi ini sering disebut dengan Gaspol.
Yang unik dari penampilan para driver Gaspol antara lain pada helmnya. Orang yang melihat pasti tersenyum sebab sang driver menggunakan helm 'bersayap' layaknya hero di film 'Gundala'. Gaspol yang memang baru beroperasi dua bulan terakhir ini sepertinya memanfaatkan momen booming film Gundala yang Rabu kemarin menembus angka keramat jumlah penonton 1 juta.
Lisa Subandi, CEO Gaspol, saat ditanya soal aplikasi ini, mengatakan, bahwa layanan transportasi online ini bermula dari keresahan dan kepedulian dua temannya, Salim dan Abiraja.
Awalnya, Lisa yang mengaku sering memakai layanan transportasi online berdiskusi dengan mereka.
"Dari segi pendapatan tidak sesuai dengan yang saya bayangankan.
Dari sana kami berpikir untuk membuat sesuatu yang bisa membuka lapangan pekerjaan tanpa driver merasa dieksploitasi," kata Lisa, Kamis (5/9/2019).
Lisa mengaku Gaspol tidak mematok berapa angka pasti driver yang ingin mereka rekrut. Meski begitu, total sudah ada sekitar 9 ribu driver yang bergabung di sana dan disebut terus bertambah.
"Kita nggak mau merekrut terlalu banyak driver, policy-nya ada, terus mitra-mitranya itu bisa dipertahankan dari segi kualitas. Kuantitas kita perhatikan dulu kalau kualitas sudah bagus orang nggak akan takut pakai transportasi online. Jadi berpikir transportasi online yang aman nyaman ya Gaspol," cetusnya.
Keunikan di Gaspol yang lain adalah adanya kapten yang mengatur dan bertanggung jawab pada driver yang ada di bawahnya. Setiap kapten harus memastikan semua riders menaati peraturan yang ada dan memenuhi prosedur lainnya.
"Kami kan sering melakukan pertemuan antar kapten, jadi kita mengharuskan setiap kapten yang bawa rider-nya itu kenal dengan ridernya. Jadi kita sistemnya ada masalah di driver, kita cari kaptennya dulu," jelas Lisa.
Kini ada sekitar 76 kapten, masing-masing kapten bertanggung jawab atas minimal 70 pengemudi. Mitra yang terpilih diklaim sudah disaring ketat, mulai dari validasi data identitas misalnya. Dari standar operasional pun, mitra harus memiliki ID.
Gaspol punya basis di Depok. Hal ini karena jumlah komunitas terbesar berada di kawasan tersebut. Menurut klaim Abiraja yang turut serta dalam diskusi, banyak juga driver yang pindah ke Gaspol.
"Kita kelebihannya banyak buat rider, yang kita potong ada yang kita kembalikan. Jadi ibarat dalam trip itu ada tabungan yang bisa disisihkan," ujarnya.
"Komunitas kita buatkan koperasi, bonus aplikasi driver ada bonus mingguan, bulanan dan tahunan," imbuh dia.
Untuk sementara, pembayaran ojol ini bisa melalui top-up melalui bank atau cash. Tak menutup kemungkinan perusahaan ini akan bekerjasama dengan layanan fintech nantinya. (dtc)
No comments:
Post a Comment