SURABAYA (DutaJatim.com) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa industri pariwisata di Jawa Timur semakin menggeliat. Industri pariwisata di daerah ini bagai the awakening giant. Bak raksasa yang sedang bangkit dari tidur karena banyak potensi pariwisata di Jatim dikembangkan.
"The awakening giant, seperti raksasa yang sedang bangkit," kata Khofifah saat menghadiri Seminar dan Pameran SMK Pariwisata dalam Mendukung era Milenial 4.0 di Dyandra Convention Center Surabaya, Rabu (25/9/2019).
Khofifah kemudian memberi contoh di Malang ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari. Bila kelak diresmikan, Khofifah mengatakan akan menjadi salah satu potensi pariwisata di Jatim yang digemari wisatawan.
"Apa yang ingin saya sampaikan kalau nanti KEK Singhasari sudah diresmikan, maka ini satu-satunya KEK yang punya cluster pariwisata," katanya.
Selain itu, Khofifah menyebut Jatim juga mendapatkan banyak anugerah dengan memiliki banyak pariwisata unggulan. Misalnya saja Pulau Giliyang, Sumenep, Madura yang memiliki kadar oksigen terbaik kedua di dunia.
"Kedua, Allah memberikan anugerah sesuatu yang di dunia hanya terbatas. Yang punya oksigen terbaik, salah satunya di Jatim. Kedua ada blue fire di Jatim," papar Khofifah.
Selain berbagai keajaiban alam yang diberikan Allah SWT kepada Jatim, kebetulan juga secara nasional kita mendapatkan proyek strategis. Sebut contoh Bromo Tengger Semeru (BTS).
"Ini detail plannya sudah kita diskusikan dan ini akan selesai kita koordinasikan dengan Kemenko Perekonomian," katanya.
Nantinya, jika proyek BTS sudah rampung, Khofifah menyebut hal ini bisa mempermudah koneksi ke Malang. Pihaknya berharap hal ini bisa menjadi kebangkitan pariwisata di Jatim.
"Kalau Bromo Tengger Semeru jalan, ini koneksitasnya akan ke Malang dan ini berdampak pada tambahan public transportation di Malang. Kemungkinan akan bertambah berbagai infrastruktur di Malang, dan itu akan menjadi bagian dari kebangkitan wisata Jatim," kata Khofifah.
Dalam kesempatan yang sama, Khofifah juga mengatakan adanya SMK Pariwisata di Jatim turut membantu industri pariwisata. Selain itu, Khofifah mengatakan para pelajar juga bisa mensinergikan revolusi industri 4.0 hingga pada dunia pariwisata.
"Ini kan semuanya sudah harus berseiring dengan bagaimana perubahan para traveler. Ketika memasuki 4.0 sifatnya lebih personal. Mereka sudah tidak memasuki travel agen tapi online travel agen. Skill yang diberikan di SMK sudah harus berseiring dengan kebutuhan 4.0. Kita spesifik memang ingin membangun semangat tidak hanya SMK, tapi dunia pariwisata dan industri pariwisata di Jatim," katanya. (nas)
No comments:
Post a Comment