SIDOARJO (DutaJatim.com) - Satu lagi pondok pesantren sukses mengembangkan ekonomi umat. Pondok Pesantren (Ponpes) Mukmin Mandiri Sidoarjo bukan hanya mengajarkan ilmu agama saja kepada santrinya tapi juga ilmu bisnis. Bahkan dengan membangun Hotel Mukmin Mandiri dan Koperasi Pengrajin Emas Nusantara. Keberhasilan itu mendapat pujian dari Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak.
Saat menghadiri peresmian Hotel Mukmin Mandiri dan Launching Koperasi Pengrajin Emas Nusantara di Jl. Perak Timur 404 Surabaya, Rabu (4/9/2019), Emil Dardak, sapaan Wagub Jatim, mengatakan, bahwa berdirinya kedua usaha tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat yang cukup besar bagi peningkatan ekonomi daerah serta memberdayakan ekonomi umat lewat Nahdlatul Ulama (NU).
“Kami memberikan apresiasi atas berdirinya Hotel Mukmin Mandiri ini yang keberadaannya akan mendukung mobilisasi ekonomi maupun perdagangan masyarakat di Jatim,” kata Emil Dardak.
Mantan Bupati Trenggalek ini mengatakan, keberadaan Hotel Mukmin Mandiri diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan ketersediaan kamar di tengah banyaknya permintaan dan kebutuhan akan akomodasi perhotelan dan pariwisata.
Apalagi saat ini, kata Emil Dardak, Jatim khususnya Surabaya telah ditetapkan oleh Kementerian Parwisata (Kemenpar) RI sebagai salah satu daerah tujuan wisata dan perdagangan yang memiliki kekuatan ekonomi yang baik. Bahkan Kota Surabaya sendiri telah ditunjuk oleh Kemenpar RI sebagai pusat Meeting, Incentives, Conference, Events/Exebition (Mice).
“Artinya, kegiatan tersebut sangat berkaitan dengan industri pariwisata khususnya bagi penyelenggaraan pameran, konferensi dan kegiatan lain,” katanyam
Emil Dardak menyebut, peluang seperti itu harus terus dioptimalkan. Setiap peluang harus ditangkap lalu disinergikan dengan keberadaan perhotelan. Bahkan, untuk mendukung salah satu tujuan wisata yang ditetapkan Kemenpar RI, Pemprov Jatim akan mengembangkan potensinya di sisi kaki Jembatan Suramadu yang rencananya akan didirikan Indonesian Islamic Science Park (IISP).
“Jika semuanya terwujud maka Surabaya dan Jatim akan memiliki peranan besar, sehingga keberadaan hotel dan restoran dapat mendukung tujuan wisata dan perdagangan bagi masyarakat,” tegasnya.
Sedang soal Koperasi Pengrajin Emas, Emil Dardak berpesan agar seluruh pengrajin emas bisa terus meningkatkan kemampuan diri agar emas yang dihasilkan bernilai dan bermutu tinggi. Bahkan, keberadaan industri emas sendiri menjadi salah satu penyumbang ekspor terbesar di Jatim.
Menteri Koperasi dan UMKM A.A.G.N. Puspayoga mengatakan, keberadaan Hotel Mukmin Mandiri ini harus bisa membuat pengunjungnya aman dan nyaman.
“Ini merupakan tantangan bagi pengelola hotel. Karena kalau pengunjung merasa nyaman maka konsumen akan datang lagi,” ungkapnya.
Begitu juga soal Koperasi Pengrajin Emas Nusantara, Menkop Puspayoga meminta agar para pengrajin emasnya bisa dibuatkan wadah dalam bentuk koperasi. Permintaan itu disampaikan agar hasil kerajinan mereka mendapatkan kemudahan biaya terutama pada saat ekspor.
“Langkah launching koperasi pengrajin emas ini sangatlah bagus sekali, nantinya pengrajin emas dan perak bisa dibuatkan koperasi dan diinformasikan di seluruh Jatim,” ujarnya.
Dirinya menjelaskan, jika para pengrajin emas bisa bergabung dan memiliki badan usaha dalam bentuk koperasi, maka mereka bukan sekedar buruh, tapi memiliki banyak keuntungan. Antara lain, setiap tahun keuntungannya yang dihasilkan bisa dibagi ke semua anggota.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Mukmin Mandiri Sidoarjo, KH. Muhammad Zaki mengatakan, peresmian hotel ini merupakan, energi yang luar biasa. Terutama dalam memberikan sumbangsih kepada umat.
“Keberadaan hotel ini juga diharapkan memberikan sumbangsih positif dan besar sehingga manfaatnya dirasakan langsung kepada ummat,” imbuhnya. (brc)
No comments:
Post a Comment