SURABAYA (DutaJatim.com) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan dukungan Pemerintah Pusat berencana membuat layanan pengangkut penumpang massal skytrain di tiga kawasan. Masing-masing untuk konektivitas wilayah Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbangkertosusila), kemudian Malang Raya-Probolinggo, dan di kawasan Selingkar Wilis Mataraman. Selain sebagai transportasi massal, diharapkan skytrain juga menunjang pariwisata dan industri.
Proyek ini mendapat respon investor dari China. Mereka pun sudah menemui Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, pada Senin lalu. Investor tertarik untuk berinvestasi di tiga kawasan itu.
Gubernur Khofifah mengatakan, bila program ini terwujud, provinsi yang dipimpinnya akan menjadi pionir dalam pengoperasian skytrain di Indonesia.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menjelaskan bahwa adanya skytrain nantinya diharapkan menjadi penyokong pengembangan pariwisata di Jatim. Artinya industri pariwisata bisa semakin bergairah.
Khofifah mengambil contoh skytrain yang rencananya akan dibangun di Malang Raya dan terkoneksi ke Bromo- Tengger-Semeru (BTS). Malang Raya termasuk di dalamnya Kota Batu dan BTS merupakan destinasi wisata utama di Jatim yang aksesnya harus mudah sehingga wisatawan semakin banyak yang mengunjungi tiga kawasan tersebut.
Bahkan ketika ada skytrain wisatawan tidak akan ragu untuk berlama-lama di Bromo, karena mudahnya akses transportasi.
Gubernur Khofifah mengatakan, salah satu yang memungkinkan untuk menghubungkan Gunung Panderman di Batu dengan Bromo adalah dengan skytrain.
"Beberapa titik stasiun akan ada yang nantinya akan dilihat konektivitas dari Batu ke Kota Malang, terus ke Kabupaten Malang," katanya kepada wartawan di Grahadi Surabaya Selasa, 17 September 2019 siang tadi.
Bupati Malang, Sanusi, menyambut positif program Pemprov Jatim ini. Bupati yang baru dilantik ini mengatakan bahwa rencana skytrain di Malang Raya sangat mungkin terhubung ke Batu dan Bromo. Sebetulnya, kata dia, rencana itu sudah lama dibahas dalam Badan Otoritas Pariwisata. Hal itu baru terwujud sekarang di era Gubernur Khofifah.
"Itu sudah masuk dalam program BOP (Badan Otoritas Pariwisata)," katanya di Grahadi. (nas)
No comments:
Post a Comment