JAKARTA (DutaJatim.com) - Kabar yang digulirkan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto soal plot menggagalkan pelantikan Presiden dan Wapres terpilih 2019-2024, Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin pada Oktober 2019, direspon oleh para relawan Jokowi. Sejumlah elemen pendukung Jokowi menyatakan siap mengawal proses pelantikan Presiden-Wapres tersebut. Salah satunya dari relawan Pro Jokowi atau Projo.
Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi dalam siaran persnya Sabtu 28 September 2019, elemen pendukung dan relawan sudah melakukan persiapan. Teknisnya sedang diatur oleh mereka.
"Antusiasme mereka tinggi. Jutaan pendukung Jokowi siap hadir," kata Budi Arie Setiadi.
Meski dihadiri banyak massa dari berbagai daerah, dia menjamin pihaknya bukan ingin berpesta atau merayakan kemenangan. Hal itu mengingat Indonesia sedang banyak mengalami bencana. Mulai bencana kabut asap di Sumatera dan Kalimantan, juga gempa bumi seperti saat ini terjadi di Ambon.
Soal pelantikan, dia mengaku kemungkinan dilakukan pada 19 Oktober. Namun dari jadwal KPU memang pada 20 Oktober 2019.
Namun demikian dia mengakui masih muncul kekhawatiran adanya penumpang gelap. Pihaknya menghargai kebebasan berpendapat dan menyampaikan pikiran lewat demonstrasi. Namun jangan sampai merusak agenda kenegaraan.
Dia menegaskan, pelantikan Presiden dan Wakil Presiden bukan persoalan Jokowi dan Kiai Ma'ruf. Tetapi menghargai hasil demokrasi di mana masyarakat memberi mandat pada pilpres lalu. Karena itu pihaknya mengingatkan, jangan ada yang coba-coba mengganggu apalagi membatalkannya.
"Setiap manusia memiliki batas kesabaran. Mari kita sambut pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI dengan penuh suka cita dan harapan yang positif," kata mantan aktivis UI 1998 ini. (hud)
No comments:
Post a Comment