SURABAYA (DutaJatim.com) - Warga Jawa Timur, khususnya Surabaya dan Malang, serta Papua dan Papua Barat, sempat menjadi korban ujaran kebencian lewat media sosial. Kisruh di asrama mahasiswa Papua di Surabaya merembet menjadi aksi anarkis di Papua dan Papua Barat gara-gara provokasi oknum warganet dan medsos. Citra Surabaya sedikit tercoreng sebab dituduh rasis. Semua gara-gara oknum warganet yang menebar berita hoax di dunia maya.
Karena itu, warganet atau netizen perlu menggalang soliditas untuk memulihkan nama baik Surabaya dan juga Malang sebagai kota pusat toleransi. Kota yang menjunjung tinggi keberagaman. Pluralisme. Untuk itu ribuan netizen atau warganet se-Jawa Timur mendatangi Mapolda Jatim untuk bersama-sama menguatkan komitmen menjaga Jatim di dunia maya dari serbuan oknum netizen jahat itu Senin 16 September 2019 hari ini.
Dalam kesempatan itu Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan menjelaskan, aparat keamanan Polda Jatim membutuhkan para netizen. Tujuannya untuk membentengi Jatim dari ancaman berita hoaks. Berita palsu yang rawan berhembus di masyarakat. Karena itu harus ada yang melawannya. Berita miring itu harus ada yang meluruskannya.
"Pertemuan dengan para netizen se-Jawa Timur ini rutin. Mereka mitra-mitra di Jatim bidang Humas yang selalu memberikan pemberitaan menyejukkan untuk melawan berita hoaks. Melawan berita bohong," kata Kapolda Luki saat ditemui di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (16/9/2019).
Kapolda Luki mengatakan ada berbagai macam berita hoaks di dunia maya. Dengan adanya warganet ini, Luki merasa terbantu karena mereka menyampaikan informasi yang sebenarnya. Bukan berita palsu.
"Ini semua berita hoaks kan masih terus ada, dari segala permasalahan-permasalahan yang ada. Ini selalu ada berita-berita yang kurang pas dan inilah mereka mereka yang membantu kami dalam penyampaian berita-berita yang sebenarnya dan saya sangat bertema kasih. Ini sudah ada komunitasnya dan ada grupnya antara polres satu dengan polres lain semuanya terintegrasi," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Luki berharap para warganet ini bisa memerankan tugasnya dengan baik. Misalnya dengan menyaring apa pun informasi di dunia maya sebelum di-share atau dibagikan.
"Tadi sudah saya sampaikan untuk bisa mengumpulkan yang lebih banyak lagi sehingga Jawa Timur bisa dijaga melalui para netizen terhadap berita-berita yang kurang pas," kata Kapolda.(det/wis)
No comments:
Post a Comment