SURABAYA (DutaJatim.com) - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan, keberadaan pembangunan infrastruktur dapat menjadi daya pendukung bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah di Indonesia. Ditambah lagi dukungan sektor lain untuk mewujudkan Indonesia emas tahun 2045.
“Infrastruktur akan meningkatkan daya dukung ekonomi. Terlebih jika ditambah dengan sektor lain baik sumber daya manusia hingga sumber daya alamnya akan menghasilkan efek ekonomi yang sangat luar biasa,” ungkapnya saat memberikan pandangannya pada Launching Buku 'Menuju Indonesia Emas' karya Faisal Basri & Haris Munandar di Museum Nasional Indonesia, Jl. Medan Merdeka Barat No. 12 Jakarta, Senin (21/10/2019).
Ia mengatakan, saat ini di sejumlah daerah memiliki ruas infrastruktur yang cukup baik. Khususnya di Jatim. Berfungsinya sejumlah infrastruktur seperti Jalan Tol harus mampu dikoneksikan dengan kawasan industri yang nantinya akan berdampak pada terungkitnya pertumbuhan ekonomi yang ada.
Maka, cara yang akan dilakukan oleh Pemprov Jatim yakni mendorong dibukanya kawasan industri baru di sekitar ruas-ruas exit tol. Dari 38 kabupaten/kota di Jatim terdapat 5 daerah penyumbang perekonomian tinggi antara lain Kota Surabaya, Kab. Gresik, Kab. Sidoarjo, Kab. Mojokerto dan Kab. Pasuruan.
Kondisi tersebut harus diimbangi oleh daerah lain di Jatim. Salah satunya dengan memanfaatkan exit tol di beberapa ruas untuk menawarkan kawasan industri baru seperti di kawasan Kab. Jombang atau Kab. Nganjuk.
“Infrastruktur Jalan tol yang telah terbangun saat ini akan memiliki impact atau dampak jika dipadukan dengan pengembangan kawasan industri. Ini kalau kita sudah bangun jalan konektornya dan bangun kawasan industrinya akan tercipta gerakan ekonomi yang baik,” tegasnya.
Dalam menuju Indonesia Emas dan meningkatkan produktivitas SDM, Wagub Emil menyebut Pemprov Jatim menyiapkan Balai Latihan Kerja (BLK) intensif.
BLK Intensif ini, lanjutnya, akan dilaksanakan selama tiga bulan. Dalam waktu tiga bulan tersebut, mereka yang tidak gigih akan tersisih. Sehingga lulusan yang dihasilkan akan proven atau terbukti karakternya, tidak lagi kompeten saja namun memiliki karakter yang mumpuni.
Sementara Ekonom UI, Chatib Basri memandang, bahwa Buku Menuju Indonesia Emas merupakan buku yang sangat menarik dan hadir tepat waktunya. Salah satu isi yang sangat menarik adalah jalan keluar atau solusi dari proses pertumbuhan ekonomi yang masih stagnan di angka 5 persen.
Pihaknya, meyakini Indonesia akan tetap masuk dalam 10 besar ekonomi dunia pada 2045 nanti atau 100 tahun umur Indonesia merdeka. Sebab, Indonesia memiliki kapasitas penduduk yang sangat besar yang bisa menopang perekonomiannya.
Menurutnya, untuk memacu pertumbuhan ekonomi, strategi yang harus digunakan adalah strategi menyerang. Sebagai bangsa yang besar jika negara ingin meningkatkan pertumbuhan ekonominya maka strateginya harus menyerang jangan sampai defensif.
Faisal Basri dan Haris Munandar merekam, mencatat serta menganalisa realitas perekonomian Indonesia dan diwujudkan dalam buku berjudul “Menuju Indonesia Emas”. Buku ini mengupas masalah utama ekonomi politik beserta turunaannya yang melilit Indonesia selama lima tahun belakangan. Bahkan, masalah warisan dari masa lalu yang masih membelenggu jalannya bangsa juga tak luput dari perhatian.
Selain Emil Dardak juga hadir Narasumber lain, antara lain Chatib Basri (Ekonom UI), Dr. Siti Hikmawatty (Komisioner KPAI), dan Ernest Prakasa (Komika dan Sutradara Muda). (nas)
No comments:
Post a Comment