Jialyka Maharani
JAKARTA (DutaJatim.com) - Rapat paripurna DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa malam 1 Oktober 2019, menarik setidaknya karena dua hal. Pertama, ada sosok Jialyka Maharani. Kedua, tentu saja, La Nyalla Mattalitti yang menggusur incumbent sebagai ketua DPD RI.
Sosok Jialyka Maharani menarik perhatian karena menjadi anggota DPD termuda. Dia dikenal sebagai hijabers yang berkiprah di jagat politik di usia 22.
Bersama politisi kawakan Sabam Sirait, dia menjadi pimpinan sidang sementara dalam rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa malam. Ini juga menjadi bukti anak muda Indonesia bisa mencatatkan sejarah.
Saat pelantikan anggota DPR, DPD, dan MPR masa bakti 2019-2024, selain Jialyka Maharani di DPD, ada Hillary Brigitta Lasut di DPR. Perempuan 23 tahun yang berulang tahun setiap 22 Mei itu berhasil meraih sebanyak 70.345 suara pada Pemilu 2019 dari daerah pemilihannya di Sualwesi Utara. Hillary merupakan putri dari Bupati Kepulauan Talaud terpilih periode 2019-2024 Elly Engelbert Lasut. Sama dengan Hillary, Jialyka Maharani juga putri dari Bupati Ogan Ilir, Sumsel, Ilyas Panji Alam.
La Nyalla Juara
Sementara itu, La Nyalla Mattalitti resmi terpilih menjadi Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI masa jabatan 2019-2024. La Nyalla terpilih melalui pengumpulan suara terbanyak atau voting dari 134 anggota DPD yang hadir dalam rapat paripurna ketiga dengan agenda pemilihan Ketua DPD RI.
Nama La Nyalla keluar sebagai juara lantaran suara terbanyak dibanding tiga pesaingnya, yaitu Sultan Bachtiar Najamuddin, Mahyudin, dan Nono Sampono.
Ketua Pemuda Pancasila Jawa Timur itu meraih 47 suara, diikuti Nono Sampono 40 suara, Mahyudin 28 suara dan Sultan Bachtiar mendapatkan 18 suara. Dengan demikian, mereka yang tidak terpilih sebagai ketua, otomatis menjabat sebagai Wakil ketua DPD.
"Berdasarkan voting, yang tertinggi dengan persetujuan sidang paripurna yaitu Ketua La Nyalla Mattalitti, Wakil Ketua I Nono Sampono, Wakil Ketua II Mahyudin, Wakil Ketua III Sultan Bachtiar," kata pimpinan sidang sementara Sabam Sirait dalam rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa malam 1 Oktober 2019.
Pemilihan Ketua DPD sendiri berjalan terbilang sengit dan alot. Perlu waktu sekitar tiga jam bagi seluruh senator yang mewakili seluruh daerah pemilihan untuk menentukan pemimpin mereka lima tahun mendatang.
Sebelum dilakukan pemilihan, para kandidat ketua diambil dari tiap satu perwakilan sub wilayah untuk dinadikan calon.
Sultan Bahtiar mewakili sub wilayah Barat I, sedangkan La Nyalla mewakili sub wilayah Barat II. Sementara Mahyudin mewakili sub wilayah Timur I, dan Nono Sampono wakil sub wilayah Timur II.
Setelah terpilih, ke-empat kandidat itu lantas menyampaikan visi-misinya sebagai calon Ketua DPD di hadapan seluruh anggota DPD yang hadir. Penentuan pemilihan melalui mekanisme musyawarah mufakat tak disepakati.
Akhirnya diputuskan voting yang mana La Nyalla terpilih. Anggota DPD asal Jawa Timur ini selain berkiprah di organisasi kepemudaan, juga dikenal sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur.
Kiprah La Nyalla ini merupakan debut perdananya di DPD dan langsung menyodok menjadi pimpinan sekaligus mengalahkan Nono Sampono yang berstatus incumbent. (vvn/hud)
No comments:
Post a Comment