Raja’e foto bareng peserta dan pembina MTQ Kafilah Pamekasan.
PAMEKASAN (DutaJatim.com) - Wakil Bupati Pamekasan Raja’e berharap agar Kontingen atau Kafilah Pamekasan bisa meraih prestasi dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke XXVIII Jawa Timur. Sekalipun prestasi itu bukan merupakan tujuan utama, namun harus menjadi bagian dari ikhtiar yang harus diupayakan.
Raja’e mengungkapkan hal itu pada saat memberi arahan dalam acara pelepasan Kafilah Pamekasan pada MTQ ke XXVIII tingkat Jatim yang akan dilaksanakan di Tuban mulai tanggal 25 Oktober hingga 2 Nopember 2019. Dalam acara tersebut juga dilakukan Show of Force dan Reales dari seluruh cabang lomba yang akan diikuti oleh kafilah Pamekasan.
“Untuk menunjukkan di MTQ yang akan digelar di Tuban ini, untuk Pamekasan saya berharap juara. Ini harapan kita bersama- sama. Walaupun ini bukan tujuan utama, tetapi ini harus menjadi bagian yang harus dicita citakan oleh seluruh peserta, yaitu prestasi. Karena ujung dari semua kompetisi itu sesungguhnya adalah prestasi,” katanya.
Karena itu kepada para pembina dan pendamping kafilah, Raja’e meminta agar bersikap telaten sabar dan ngemong pada anak binaannya. Upayakan para peserta dalam keadaan nyaman, karena dengan kondisi itu mereka akan maksimal berkompetisi, karena kenyamanan sangat berpengaruh pada hati dan pikiran semua peserta.
“Jika semua bersatu padu dengan tulus insya Allah Pamekasan hebat yang kita cita citakan, ditunjukkan dengan prestasi yang hebat oleh delegasi Pamekasan di MTQ ke 28 di Tuban nanti, maka Pamekasan hebat dapat kita wujudkan bersama-sama,” terangnya.
Dia menguraikan bahwa Al Quran adalah sumber nilai yang tertinggi bagi umat Islam dalam menjalani kehidupannya. Salah satu masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini, kata dia, adalah menegakkan nilai-nilai Quran di tengah-tengah pergulatan peradaban modern yang seringkali menjauhkan manusia dari nilai nilai Al Quran.
Saat ini, kata Raja’e, batas antara perintah dan larangan semakin kabur. Perilaku menyimpang menjadi tontonan yang membanggakan dan agama tidak lagi dipahami sebagai jalan kebenaran. Kondisi ini bisa menyebabkan runtuhnya peradaban dan hancurnya sebuah bangsa.
Merespon keadaan yang diatas, lanjutnya, maka membangun generasi Quran merupakan jalan keluar. Salah satu strateginya adalah membumikan Al Quran melalui kegiatan MTQ. Kegiatan itu bukan sekedar kompetisi tetapi yang pertama dan utama adalah sebagai bentuk penanaman nilai-nilai qurani dihati dan jiwa para peserta yang mengikutinya.
“Inilaih prinsip dasar yang harus kita pahami tentang kegiatan MTQ ini, agar kehidupan yang kita jalani benar-benar dalam lingkungan dan pertolongan Allah SWT. Mudah-mudahan ktia semua dapat menjadi manusia yang dapat melaksanakan perintah Allah dalam Al Quran dan meneladani Rasulullah dan para sahabatnya,” pungkasnya. (mas)
No comments:
Post a Comment