Raja Kraton Amerta Bumi memberi cenderamata kepada Badrut Tamam pada acara Kemilau Madura.
PAMEKASAN (DutaJatim.com) - Bupati Pamekasan Badrut Tamam menegaskan mencintai seni dan kebudayaan sama halnya dengan mencintai diri sendiri. Karenanya dia menginginkan agar di Kabupaten Pamekasan kebudayaan dan kesenian harus tumbuh dan pemerintah akan terus mendukung untuk tumbuh kembangnya kesenian dan kebudayaan tersebut.
Badrut Tamam mengungkapkan hal itu pada saat memberi sambutan dalam acara ‘’Kemilau Madura 2019’’, yang digelar Pemkab Pamekasan, di Lapangan Nagara Bhakti depan Pendopo Ronggosukowati Pamekasan, Sabtu (26/10/19) malam.
Kemilau Madura adalah malam gebyar penampilan aneka seni budaya daerah di Madura yang digelar secara rutin tiap tahun sebagai rangkaian peringatan Hari Jadi Pamekasan. Di pentas ini ditampilkan aneka ragam seni budaya dari empat daerah di Madura, yakni Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan.
Badrut Tamam menegaskan kesenian dan kebudayaan tidak pernah salah, keduanya harus didorong untuk kemudian merekatkan semangat kebangsaan, semangat semua elemen sebagai satu bangsa satu negara.
Harapannya dengan semangat itu akan tercapai kemajuan dan kemakmuran yang merata untuk rakyat.
“Saya beserta jajaran Pemkab Pamekasan bangga atas acara Kemilau Madura yang bersamaan dengan peringatan tahun ke 489 lahirnya Pamekasan. Mudah-mudahan Kemilau Madura malam ini sekaligus memperingati 489 lahirnya kabupaten Pamekasan bisa kita refleksikan dan hidupkan kembali beberapa hal yang baik yang telah kita lupakan,” harapnya.
Kemilau Madura yang digelar setiap tahun selalu ada tamu-tamu istimewa ikut hadir. Pada acara Kemilau Madura tahun ini hadir Kanjeng Prabu Sri Anglong Ponto Joyonegoro Girinata, Raja Kraton Amerta Bumi Kendal Jawa Tengah, bersama permaisurinya Kanjeng Putri Dinar. Keduanya juga hadir pada acara serupa tahun 2018 lalu. Bupati Badrut Tamam mengaku merasa bahagia dengan hadirnya tamu istimewa tersebut.
Badrut Tamam juga mengakui bahwa sebagian dari langkah yang akan dilakukan dalam tugas kepemimpinannya ke depan adalah menghidupkan kesenian dan kebudayaan. Para pendahulu bangsa, kata dia, mencintai kesenian dan kebudayaan menjadi perilaku keseharian. Karena kecintaan itulah Indonesia menjadi satu entitas negara yang majemuk yang hidup di dalamnya aneka seni dan kebudayaan.
“Di Kemilau Madura dan refleksi 489 hari lahirnya kabupaten Pamekasan, mari kita teguhkan kembali semangat pengabdian kita semuanya. Untuk membawa kabupaten ini menjadi kebupaten yang luar biasa. Terimakasih yang mulia para tamu berkenan hadir. Mudah-mudahan hubungan kemitraan kita terus berlanjut,” pungkasnya. (mas)
No comments:
Post a Comment