Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Menteri Makin Waspada, Investor Butuh Jaminan Keamanan

Thursday, October 10, 2019 | 19:02 WIB Last Updated 2019-10-10T12:02:14Z


JAKARTA (DutaJatim.com) - Dampak penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto juga berpengaruh di sektor ekonomi. Sektor ini sangat rentan terganggu kondisi keamanan di tanah air. Khususnya para investor asing yang bisa jadi menganggap negara ini tidak aman.  Investor asing sangat membutuhkan jaminan keamanan.

Lebih dari itu, para menteri juga meminta jajarannya meningkatkan kewaspadaan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution  misalnya meminta kepada seluruh ajudan dan protokoler agar semakin waspada. Hal ini menyusul insiden penusukan yang menimpa Menko Polhukam Wiranto. Namun Darmin belum berencana menambah jumlah personel keamanan.

"Kami belum ada rencana  meminta tambahan personel keamanan, hanya tadi saya sudah mengumpulkan teman-teman para ajudan dan protokol, untuk antisipasi peningkatan kewaspadaan dalam pengamanan Pak Menko, terutama banyak acara yang harus berinteraksi langsung dengan masyarakat," kata Sekretaris Menko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso saat dihubungi di Jakarta, Kamis 

Susi mengatakan kegiatan kerja Menko Darmin pun tidak akan dikurangi meskipun sudah ada kejadian yang menimpa Menko Polhukam Wiranto. Seluruh keputusan tersebut telah didiskusikan bersama oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution.

"Kami sudah bicara dengan Pak Menko Darmin, memang tidak ada rencana khusus untuk peningkatan pengamanan.
Namun demikian, dengan adanya kejadian penyerangan Pak Wiranto, kami akan lebih waspada dan antisipasi semuanya, dengan tidak mengurangi semua jadwal acara dan kegiatan yang sudah kami rencanakan bersama K/L terkait," katanya.

Sri Mulyani Waspada

Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan juga melakukan hal yang sama.

"Kami meningkatkan kewaspadaan terhadap keselamatan Ibu Menteri Keuangan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Nurfransa Wira Sakti.

Sementara itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup negatif Kamis sore tadi. IHSG turun 5 poin (0,09%) ke level 6.023. Pergerakan negatif IHSG berbanding lurus dengan pemberitaan mengenai percobaan penusukan Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang, Banten.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah sore tadi stagnan di level Rp 14.152.

Pada pra perdagangan Kamis (10/10/2019), IHSG turun tipis 5 poin (0,08%) ke level 6.023. Indeks LQ45 turun 1,8 poin (0,2%) ke 932,880.

Membuka perdagangan, IHSG berbalik arah setelah naik tipis 2,3 poin (0,03%) ke level 6.031. Sedangkan indeks LQ45 menguat 0,6 poin (0,03%) ke 935.

Pada pukul 09.05 JATS, IHSG menguat tipis 1 poin (0,01%) ke 6.030. Sedangkan indeks LQ45 turun 1 poin (0,1%) ke 933.

Hingga sesi I berakhir, IHSG naik 3 poin (0,05%) ke level 6.032. Sedangkan indeks LQ45 menguat 0,4 poin (0,05%) ke level 935,242.

Pada sesi II, IHSG turun 5 poin (0,09%) ke level 6.023. Sedangkan indeks LQ45 turun 1,3 poin (0,14%) ke level 933,421.

Perdagangan saham ditransaksikan 498.975 kali dengan nilai Rp 8,4 triliun. Sebanyak 187 saham menguat, 205 saham melemah, dan 150 saham stagnan. (det/dtf/hud)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update