JAKARTA (DutaJatim.com) - Para santri memperingati Hari Santri Nasional yang digelar setiap tanggal 22 Oktober. Di Jakarta ribuan santri memadati jalan di depan gedung Kementerian Agama mengikuti parade santri cinta damai yang merupakan rangkaian peringatan Hari Santri Nasional.
Dalam kesempatan itu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berpesan kepada para santri agar cinta damai dan memelihara perdamaian. Hal itu sesuai ajaran agama Islam.
"Santri harus mendalami agama Islam. Berasal dari akar kata salam yang artinya kedamaian. Begitu inti jiwa santri,” kata Menteri Agama dalam keterangan persnya Minggu (13/10/2019).
Menag Lukman mengatakan, santri adalah duta perdamaian. Karena itu sangat perlu diingat bahwa tugas santri menebarkan kedamaian kepada siapa pun, di mana pun, dan kapan pun.
Menag Lukman juga mengakui, selama ini santri telah berperan dengan baik menjaga persatuan Indonesia. Kontribusi mereka demi persatuan NKRI tak diragukan lagi.
Sesungguhnya ada tiga ciri khas santri. Pertama, menghargai perbedaan. “Sejak hari pertama mondok, santri sudah berhadapan dengan kemajemukan.
Menghargai dan menghormati itu tidak berarti membenarkan," katanya.
Kedua, memiliki kecintaan luar biasa kepada tanah airnya. Dalam dunia pesantren, dikenal ajaran cinta tanah air bagian dari keimanan.
"Mengamalkan kewajiban sebagai warga negara, hakikatnya mengamalkan ajaran agama kita," kata Lukman.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin menambahkan peringatan hari santri ini bukan hanya untuk diri santri, tetapi juga dalam rangka menebalkan prinsip Islam moderat. Islam rahmatan lil alamin. Islam rahmat bagi semesta alam. (hud)
No comments:
Post a Comment