Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Si Motivator 'Kalap' di Malang Akhirnya Minta Maaf Sambil Cium Tangan Siswa

Friday, October 18, 2019 | 15:25 WIB Last Updated 2019-10-18T08:28:15Z

Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Malang, Nur Cholis.


MALANG (DutaJatim.com) - Motivator yang sekaligus CEO PT Piranhamas, Agus Setiyawan (Agus Piranhamas), akhirnya meminta maaf kepada sejumlah siswa yang menjadi korban kekerasan yang dilakukannya. Agus tega menampar 10 siswa SMK Muhammadiyah 2 Malang, konon, hanya gara-gara masalah yang sangat sepele.

Aksi main tangan itu dia lakukan di hadapan para siswa lainnya saat acara seminar kewirausahaan Kamis (17/10/2019) pukul 10.00. Salah satu siswa pun merekam kejadian itu dalam video durasi 18 detik.

Perekam kemudian menyebar video ini di sosial media melalui grup whatsapp hingga puncaknya viral di lini masa Facebook.

Salah seorang di antara korban, kata Kapolres Malang Kota, AKBP Dony Alexander, kemudian melaporkan kasus ini pada Kamis malam pukul 18.30. Yang unik, tindakan kasar itu bermula dari asisten komputer SMK Muhammadiyah 2 Malang yang salah ketik.

"Bapak Budi (asisten komputer) diperintah menulis kata Goblok di layar. Tapi yang ditulis ‘Goblog’, menggunakan huruf g. Kemudian peserta menertawakan,” katanya.

Lantas Agus pun diceritakannya menanyakan siapa di antara para siswa yang tertawa tersebut. Namun, seluruh siswa bungkam. Entah apa yang merasuki Agus, dia kemudian memanggil beberapa siswa di baris ke satu dan kedua untuk maju ke depan kelas. Lalu ditamparnya mereka secara bergantian seperti orang yang tengah marah besar.

“Tindakan pemukulan itu sejenis tempeleng dengan tangan. Suara tempelengan itu keras dan sampai terdengar di barisan belakang siswa. Diduga ia juga meneriakkan kata ‘goblok’ dan ‘duduk’,” kata Dony.  Dony mengatakan tindakan ini masuk ke dalam ranah kekerasan anak.

BACA JUGA: Aneh, Seminar Motivasi Kewirausahaan di SMK 2 Malang, Sang Motivator Malah Pukul Siswa!

Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Malang, Nur Cholis, pun memanggil 10 anak yang menjadi korban penamparan itu untuk dimintai keterangan. Begitu pula dengan sang motivator tersebut.

"Setelah video viral itu kami lihat, semua korban 10 siswa itu langsung saya panggil, saya suruh untuk bercerita. Kemudian Beliaunya (Agus) juga saya panggil. Beliaunya datang ke sini. Dia  sudah meminta maaf secara pribadi," kata Nur Cholis saat ditemui di SMK Muhammadiyah 2 Malang, Jumat pagi (18/10/2019).

Bahkan, Nur Cholis bercerita, Agus sampai mencium tangan para siswa korban tamparan tersebut. "Sudah minta maaf secara terbuka. Semuanya sudah dimintai maaf dan bahkan Pak Agus mencium tangannya anak-anak," katanya.

Secara pribadi, Nur Cholis mengaku sudah memberi maaf. Namun, secara lembaga ada prosedur tersendiri.

"Kalau secara pribadi saya maafkan tetapi secara kelembagaan harus ada prosedurnya karena video itu sudah viral. Sehingga saya nggak bisa apa-apa. Dan sakit hatinya anak-anak tidak bisa cepat pulih," katanya.

Sejumlah orang tua murid menyayangkan tindakan kasar si motivator itu. Pasalnya, di tengah proses belajar mengajar, dia malah memberu pelajaran buruk kepada siswa.

"Karena itu, si motivator harus pula diberi pelajaran balik. Jangan hanya anak-anak yang diberi pelajaran, sekarang si motivator harus dikasih pelajaran bagaimana menjadi orang yang baik. Jangan hanya berbekal teori saja lalu sok menjadi motivator. Kasus ini harus jalan terus meski dia sudah minta maaf dan para siswa sudah memaafkan," kata Supendi, warga Kota Malang, Jumat siang tadi. (rd/nas)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update