Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

UAS Dicekal di Jawa Tengah?

Wednesday, October 9, 2019 | 17:15 WIB Last Updated 2019-10-09T10:15:11Z


YOGYAKARTA (DutaJatim.com) - Sejumlah pihak di Jawa Tengah membatalkan acara yang dihadiri Ustaz Abdul Somad (UAS). Selain kuliah umum di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, UAS juga batal mengisi tablig akbar di Pondok Pesantren (Ponpes) Achsaniyyah di Desa Pedawang, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pada Selasa, 8 Oktober 2019. Lalu apakah UAS sedang dicekal tampil di Jawa Tengah? Belum ada penjelasan soal ini.

Yang jelas Rektorat UGM sendiri terkesan mendadak membatalkan kuliah umum Ustaz Abdul Somad. Rencananya kuliah umum tersebut akan digelar di ruang utama Masjid Kampus UGM pada Sabtu (12/10/2019) lusa.

Kepala Bagian Hukum dan Protokol UGM Iva Aryani membenarkan pembatalan kuliah umum Abdul Somad. "Berkaitan dengan acara (kuliah umum Abdul Somad) yang rencananya akan diselenggarakan tanggal 12 Oktober 2019, maka pimpinan Universitas meminta agar acara tersebut dibatalkan," kata Iva dalam keterangannya, Rabu (9/10/2019).

Terkait keputusan ini, lanjut Iva, pimpinan kampus telah berkomunikasi dengan pengurus takmir Masjid Kampus UGM. Tidak disebutkan secara spesifik alasan pembatalan tersebut.

Iva menjelaskan keputusan itu diambil untuk menjaga keselarasan kegiatan akademik dan nonakademik dengan jati diri UGM. "Hal tersebut (pembatalan kuliah umum Abdul Somad) dilakukan untuk menjaga keselarasan kegiatan akademik dan kegiatan nonakademik dengan jati diri UGM," kata Iva.

UAS juga batal tampil di Pondok Pesantren (Ponpes) Achsaniyyah di Desa Pedawang, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pada Selasa, 8 Oktober 2019. Tablig akbar UAS dibatalkan oleh panitia penyelenggara. Namun UAS tetap mendatangi pondok pesantren tersebut.

Menurut panitia, alasan pembatalan tablig akbar UAS pada Selasa malam untuk kemaslahatan umat.  Soal pembatalan tablig akbar di pesantren untuk anak berkebutuhan khusus tersebut, menurut UAS, karena ada kesalahpahaman. Namun, dia tak menjelaskan kesalahpahaman itu secara rinci.

Kehadirannya di ponpes tersebut awalnya untuk mengisi tablig akbar dengan tema 'Urip Iku Urup' demi menggalang dana Ponpes Al Achsaniyyah. Kata dia, tak ada maksud lain dari acara tablig akbar tersebut.

Dia mengaku tahu di Kudus ada pesantren untuk anak berkebutuhan khusus dari adik kelasnya sewaktu mengenyam pendidikan di Al Azhar Cairo, KH Mohammad Faiq Afthoni, yang juga pimpinan Ponpes Al Achsaniyyah.

Tujuannya datang ke pesantren itu adalah untuk bertemu anak-anak santri berkebutuhan khusus. Selain itu, UAS juga membawa wakaf mendiang ibunda untuk pesantren tersebut. "Ada sedikit wakaf untuk almarhumah ibu saya lebih kurang Rp50 juta," katanya.

Saat melakukan kunjungan ke Ponpes Achsaniyyah, UAS juga melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan gedung baru asrama dan ruang keterampilan untuk anak-anak santri berkebutuhan khsusus. Dia berharap semoga ada pihak yang ikut membantu pembangunan gedung baru tersebut.

"Mungkin peletakan batu pertama ini, mudah-mudahan sahabat-sahabat, kawan-kawan bisa mengirimkan bantuannya ke pesantren," ujarnya.

Selain itu, UAS juga mengadakan acara pengajian bersama para santri dan lelang lukisan hasil karya santri dan santriwati berkebutuhan khusus di sana. Adapun hasil lelang tersebut digunakan untuk kebutuhan pesantren. (vvn/det)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update